Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia .... Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya"
(1 Kor 10:13)
Tindakan Yakub yang melarikan diri bersama dengan seluruh keluarganya dan harta bendanya adalah tindakan menghindar dari masalah. Jelas bahwa menghindar dari masalah tidak menyelesaikan masalah. Yakub tidak berani menghadapi masalah. Dengan menghindar dari masalah, Yakub seperti menyimpan bom waktu. Tidak mengherankan bila Laban merasa kesal terhadap Yakub. Kisah Yakub selanjutnya akan berbeda bila Allah tidak memberi peringatan kepada Laban agar tidak berlaku (berkata) kasar terhadap Yakub. Bila kita menyimak perkataan Laban (31:26-30), jelas bahwa Laban berada di pihak yang benar dan Yakub di pihak yang salah. Betapapun buruknya perlakuan Laban, jelas bahwa tindakan Yakub itu berlebihan. Dalam kasus ini, Yakub telah membiarkan dirinya dikuasai oleh ketakutan, sehingga dia tidak bertindak berdasarkan iman.
Bila kita memusatkan perhatian kepada masalah yang kita hadapi, masalah kita akan terlihat sebagai masalah besar yang tak mungkin kita atasi. Bila kita mulai takut menghadapi masalah, kemungkinan besar kita menjadi salah langkah dan melakukan tindakan yang memperbesar atau memperumit masalah. Bila kita memandang masalah dengan memakai kacamata iman (dengan keyakinan bahwa Allah lebih besar daripada masalah yang kita hadapi), masalah kita akan terlihat sebagai masalah biasa yang pasti bisa kita atasi dengan anugerah Allah. Ingatlah kembali beberapa masalah besar yang pernah Anda hadapi. Saat menghadapi masalah, apakah biasanya Anda ingat bahwa Anda memiliki Allah yang lebih besar dari pada masalah Anda?
Tuhan menyertai
Pdt. Franke Wijaya