Sabtu, 30 September 2017

Berani Menghadapi Tantangan



Umumnya orang pada zona nyaman tidak mau keluar menghadapi tantangan. Orang yang sukses adalah orang yang berani menghadapi tantangan, berani berjuang keluar dari zona nyaman, bukan hanya berdiam diri sambil berdoa kepada Tuhan.

Kesuksesan seseorang biasanya terlihat sesudah ia meninggal, orang yang sukses saat meninggal ternyata meninggalkan hutang berarti dia tidak sukses. Begitu juga dalam kerohanian, sudah merasa cukup rohani akhirnya berhenti membaca Alkitab, berhenti ibadah.

Respon terhadap tantangan

1. Lari dari tantangan
Hanya melihat dari kesulitan tantangan tersebut. Contoh perumpamaan Yesus tentang talenta. Talenta adalah ukuran mata uang uang yang cukup besar. Ada orang yang diberikan 10 talenta, 5 talenta, 2 talenta, dan 1 talenta. Orang yang menerima 1 talenta hanya melihat nilainya (1 talenta dibandingkan 10 talenta) mengubur talenta itu ke dalam tanah. Tuannya akhirnya marah dan menghukumnya. Kita jangan takut dan lari dari tantangan tersebut. Contoh lain orang Israel melawan Filistin ditantang pendekar dari Filistin yang tingginya sekitar 2 meter (1 Sam 17:4), orang Israel tidak ada yang berani (1 Sam 17:11)

2. Berani menghadapi tantangan tapi di tengah jalan berhenti
Menghadapi tantangan lalu menemui kesulitan akhirnya menyerah dan tidak mau mencoba lagi.

3. Asal melewati tantangan
Bekerja asal melewati tantangan hasilnya tidak ada perkembangan. Harus belajar dari perumpamaan talenta, dari 10 talenta menjadi 20 talenta, dari 1 talenta menjadi 2 talenta. Dalam gereja memelihara Sabat awalnya asal datang kebaktian, seharusnya berkembang untuk berusaha memelihara penuh hari Sabat. Saat datang kebaktian pun tidak hanya asal datang tapi berusaha menyelami firman agar mendapat sukacita.

4. Berani menghadapi tantangan karena mengerti ada rencana Allah dibalik tantangan itu
Contoh Daud yang berani melawan Goliat. Orang Kristen harus belajar dari kehidupan Daud.

Daud pada masa muda menggembalakan domba. Menjadi gembala dia tidak hanya diam tapi bekerja mengawasi seluruh kawanan domba dari beruang dan singa (1 Sam 17:37), dia juga belajar memainkan kecapi dan mengembangkan kemampuannya sampai pegawai Saul mengetahui kemampuan Daud bermain kecapi (1 Sam 16:17-18).

Dalam pendidikannya, Daud dididik sampai mengetahui umat pilihan Allah. Daud adalah cucu dari Obed yang diasuh oleh Naomi (Rut 4:16-17). Naomi mengajarkan Obed pengalaman rohaninya (kesalahannya keluar dari Betlehem dan anaknya menikahi orang Moab) yang menumbuhkan iman Obed. Dari pendengaran tumbuhlah iman, Obed lalu mengajarkan itu ke Isai dan Isai mengajarkan ke Daud. Daud menerima pengajaran itu sehingga Daud marah saat Goliat mengejek umat pilihan Allah.

Ciri Daud saat menghadapi tantangan:

1. Teguh dalam sikap, tegas saat menghadapi tantangan (1 Sam 17:26, 32, 37)
Orang Kristen harus tegas dalam sikap. Teguh memegang seluruh kebenaran firman Tuhan. Jangan menawar-nawar kebenaran, harus dipegang sepenuhnya.

2. Berani memikul tanggung jawab
Daud diangkat menjadi kepala pasukan seribu (1 Sam 18:12) karena Saul takut dengan Daud tapi Daud berhasil menjalankan tanggung jawab (1 Sam 18:5). Begitu juga dalam kehidupan kita, coba berani memikul tanggung jawab yang diberikan gereja.

3. Mengandalkan kehendak Tuhan bukan kehendak sendiri
Daud selalu mencari tahu kehendak Tuhan sebelum melakukan sesuatu. Kalau kita mencari kehendak kita sendiri akan berujung kebinasaan.

4. Rendah hati
Orang yang rendah hati berani mengakui dosanya. Contoh Daud mengakui dosanya mengambil istri Uria.

Kalau kita memiliki empat sikap ini, kita akan berani keluar dari zona nyaman dan menghadapi tantangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...