Sabtu, 27 Agustus 2016

Membangun Tembok Rohani

Kota di zaman kuno biasanya terdapat tembok disekeliling kota. Tembok itu berfungsi sebagai pemisah antara yang diluar dan di dalam, sehingga tembok itu melindungi penduduk di dalam kota. Karena berfungsi. sebagai pelindung maka tembok itu harus susah ditembus maka musuh biasanya memakai dua cara yaitu memasukkan penyusup ke dalam atau memancing penjaga untuk keluar dari tembok. Pada zaman pembuangan Israel (Yehuda) ke Babel, tembok Yerusalem dihancurkan dan saat tiba masa untuk kembali tembok masih belum dibangun dan penduduk Yerusalem melakukan hal yang tidak berkenan di mata Tuhan. Kita akan belajar dari Nehemia yang memimpin kelompok ketiga bangsa Yahudi yang kembali dalam usaha membangun kembali tembok Yerusalem.


1. Masalah yg dihadapi
Nehemia menemui banyak masalah saat membangun tembok kembali. Masalah-masalah tersebut antara lain:

A.  Puing masih banyak, tenaga habis (Neh 4:6-10)
Yahudi awalnya bergiat segenap hati (6) namun akhirnya merasa tidak sanggup lagi (10) karena banyak hal yang harus dilakukan. Kita pun juga merasa seperti itu karena banyak hal yang harus dilakukan entah pekerjaan di rumah, kantor, ataupun proses belajar di sekolah. Semuanya itu membuat kekuatan kita merosot. Mzm 46:11 menyuruh kita untuk diam sejenak dan merenungkan tentang Allah.


B. Ancaman lawan/iblis (Neh 4:11-12)
Tembok rohani untuk melindungi kita dari si Iblis. Jika tembok kuat maka kita dapat melawan Iblis, tembok makin tinggi maka musuh makin mengincar. Lawan Yahudi berencana untuk menghentikan pembangunan tembok Yerusalem dengan secara diam-diam masuk ke antara orang Yahudi, sama seperti Iblis juga memiliki rencana serupa. Iblis ingin mematikan iman rohani kita, Iblis bisa memakai siapa saja untuk melaksanakan rencananya. Untuk menghadapi itu, kita harus membangun tembok yang tebal untuk melawan Iblis. Siasat Iblis sederhana, dia akan membuat kita membenci seseorang. Karena membenci akan mempengaruhi perasaan, rasa benci pun menjadi makin dalam dan runtuhlah tembok kita. Kita tidak lagi ke gereja.


2. Bagaimana menghadapi masalah
Dari semua masalah yang timbul, ada solusi untuk menghadapi itu semua.

A. Berjaga-jaga (Neh 4:13, 16-17)
Yahudi berjaga-jaga dengan pedang, perisai, dan baju zirah; ini berhubungan dengan senjata rohani yang mengingatkan kita untuk selalu berjaga-jaga, baik pada kehidupan di gereja (ibadah/pelayanan) dan kehidupan sehari-hari. Di surat Paulus kepada jemaat Efesus tentang senjata rohani, disebutkan pedang untuk menangkis serangan Iblis. Pedang adalah firman Tuhan, dengan firman Tuhan kita dapat melawan Iblis. Perisai adalah iman, iman mengalahkan dunia (1 yoh 3:5). Walaupun ada penganiayaan, dengan iman maka mendapat kemenangan. Kemenangan ini adalah kemenangan secara rohani yaitu keselamatan jiwa. Baju zirah adalah kebenaran/kebajikan yaitu perbuatan baik. Baju zirah melindungi dada yaitu melindungi hati/kebaikan kita. Hati mempengaruhi apa yang kita lakukan maka harus dijaga. Dengan semua senjata ini akan dapat dan membantu orang lain bertahan dari serangan iblis.


B. Tidak takut, Ingat kepada Tuhan yg maha kuat dan dahsyat(14).
Saat ada masalah wajar kita merasa takut. Kita tidak bisa terus menerus jatuh dalam ketakutan. Rasa takut timbul karena kita tidak penuh dengan Roh Allah. Di kitab Yesaya menuliskan kita harus bersandar kepada Tuhan.


C. Berkumpul, saling membantu (18-20)
Jumlah mereka tidak banyak dan pekerjaan masih banyak maka harus berpencar. Saat ada musuh mereka akan meniup sangkakala dan berkumpul di satu tempat untuk melawan musuh. Kita pun berkumpul saat ibadah namun saat kembali ke rumah akan menhadapi masalah kita masing-masing. Saat tidak kuat bisa meniup sangkakala, meminta bantuan saudara seiman. Karena kita adalah satu tubuh, saudara seiman tidak harus membantu menyelesaikan masalah tapi bisa membantu memberikan dukungan doa. Dengan berdoa bersama akan saling menguatkan, masalah besar pun akan tetap damai sejahtera. Di sisi lain saat orang lain meniup sangkakala tidak ada yg datang itu juga jadi masalah. Jadi jika ada orang lain yang membutuhkan maka kita harus menyisihkan waktu kita untuk ikut berdoa.


Dalam Neh 6:15-16 dikatakan tembok Yerusalem selesai dengan bantuan Allah. Tembok melindungi diri sendiri, keluarga dan orang lain dari serangan Iblis. Saat banyak masalah, iblis menyerang, kita belajar dari Nehemia: tetap berjaga-jaga dan mengingat Tuhan. Saat butuh bantuan tiup sangkakala. Orang lain butuh bantuan kita membantu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...