Rabu, 24 Agustus 2016

Tulisan di Dinding

tulisan-di-dinding-renunganhariananak.blogspot.com

Bahan: Daniel 5:1-30

1. Kesalahan Belsyazar

Belsayazar menggunakan perkakas bait Allah untuk pesta, dia tidak mempedulikan kekudusan perkakas bait Allah. Kita adalah kudus karena kita adalah bait Allah. Dalam 2 Tim 2:21-1 kudus berarti bersih, dan kita harus hidup dalam kekudusan. Kudus=bersih berarti tidak ada yang berhala dalam hidup, berhala dalam diri manusia bisa dalam bentuk hawa nafsu. Jika menuruti hawa nafsu pribadi, berarti hawa nafsu itu menjadi berhala bagi diri sendiri.
Contoh berhala dalam hidup manusia:
  1. Berhala teknologi/gadget.
  2. Berhala cinta manusia. Cinta intuk orang lain lebih dari cinta pada Tuhan.
  3. Berhala tradisi (Mrk 7:9).
  4. Cinta diri sendiri (2 Tim 3:1).


Kudus di mata Tuhan itu penting, karena kita dibentuk menurut rupa Allah. Jadi dari hidup kudus maka kemuliaan Allah bisa terpancar dari diri kita. Sehingga tidak bisa berkompromi dengan dosa harus hidup kudus. Kudus bukan pilihan tapi keharusan bagi umat Kristen.

2. Makna Tulisan di Dinding
Saat muncul tangan yang menulis tulisan di dinding, Belsyazar sangat ketakutan (5-6). Makna dari tulisan di dinding (25-28). 
  • Mene: Pemerintahan raja dinilai oleh Tuhan.
  • Tekel: Ditimbang. Tuhan menimbang dosa raja dan dinilai lebih berat. Jangan sampai dosa kita lebih berat.
  • Perez: bentuk tunggal dari ufarsin berarti dibagi. Artinya menghukum orang yang berbuat kesalahan (yer 19: 11).
Tuhan menilai manusia berdasarkan perbuatan yg dilakukan selama hidup. Seperti perlombaan, kebaikan mendapatkan nilai plus dan kejahatan nilai minus. Nilai tertinggi orang percaya: hidup dalam kebenaran, melayani Tuhan dan sesama.

Jika Tuhan menimbang kita, bagaimana posisi kita? Layakkah untuk mendapat keselamatan? Menjadi renungan untuk memperhatikan perbuatan kita, menjaga kekudusan dan menjadi layak dipakai Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...