Sabtu, 29 Juli 2017

Kekuatan Doa

Mengapa kita beribadah kepada Tuhan?

1. Memuji Tuhan
Dalam pujian ada kuasa yang besar. Contoh: raja Yosafat

2. Mendengar firman Tuhan
Firman Tuhan adalah tuntunan agar manusia hidup sesuai kehendak Tuhan & iman semakin bertumbuh. Dalam iman dapat merasakan kuasa Tuhan, dalam iman ada ketaatan kepada Tuhan. Iman timbul dari pendengaran akan firman Tuhan

3. Berdoa
Doa adalah komunikasi dengan Tuhan. Dalam doa juga ada kekuatan yang besar. Dalam doa kita merasakan pengalaman pribadi dengan Allah.

Kekuatan doa:

Jumat, 21 Juli 2017

Teladan Sida-Sida

Bahan: Kis 8:26-40

Teladan sida-sida:

1. Mau Belajar Firman Tuhan

Sida-sida membaca kitab nabi Yesaya (28), membaca/mempelajari firman Tuhan sangat penting untuk:

A. dapat mengenal Allah lebih dalam.
- Mengenal lebih baik sehingga rasa takut akan Allah akan semakin besar.
- Tidak mengenal dengan baik berarti tidak bisa melakukan perintah Tuhan dengan baik lalu berbuat dosa.

Jumat, 14 Juli 2017

Kebahagiaan

Kebahagiaan adalah suatu keadaan yang baik yang diinginkan semua orang. Manusia mendapatkan kebahagiaan diantaranya saat: mendapatkan uang banyak, beroleh kedudukan tinggi, dipuja-puja banyak orang. Namun semuanya tidak membuat orang berbahagia.

Jumat, 07 Juli 2017

Mencari Jantung Hati

Mengapa manusia mencari? Karena membutuhkan sesuatu (Mencari pekerjaan-> membutuhkan penghasilan). Jantung hati, banyak orang menganggap jantung hati sebagai jodoh. Siapa jantung hati kita? Yesus. Kid 3:1-3 ayat ini menggambarkan hubungan antara suami dan istri yang melambangkan hubungan kita dan Tuhan karena kita adalah mempelai perempuan Tuhan.

Senin, 03 Juli 2017

JANGAN BERZINAH - Hukum Allah yang ke 7

JANGAN BERZINAH - Hukum Allah yang ke 7  (Kel. 20:14)*  by Pdt. Budijanto Tjoetjoe

I. Apakah Zinah itu?

1. Kehendak Allah adalah seorang suami memiliki satu isteri (Kej 2:24; Mrk. 10:6-9; I Tes. 4:3-4). 
Dalam zaman Perjanjian Baru (zaman anugerah/sekarang ini): 
a. Seorang suami memiliki  dua isteri adalah zinah.
b. Seorang isteri memiliki  dua suami adalah zinah. 
c. Suami melakukan hubungan seks dengan perempuan lain (yang bukan isterinya) adalah zinah. 
d. Isteri melakukan hubungan seks dengan laki-laki lain (yang bukan suaminya) adalah zinah.

2. Yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia (Mrk 10:9).
a. Seorang suami menceraikan isterinya lalu mengambil isteri lain lagi adalah zinah (Mrk 10:11).
b. Bercerai, lalu perempuan yg bercerai ini menikah dengan laki-laki lain adalah zinah (Mrk 10:12 ; I Kor 7:10-11).
c. Seorang laki-laki memperisteri perempuan yang telah diceraikan adalah zinah (Mat 5:32b).


II. Melihat ketentuan dalam Hukum Taurat.

1. Perempuan yang sudah bersuami/bertunangan lalu tidur dengan laki-laki lain di kota, maka keduanya berzinah (Ul 22:23-24).

2. Perempuan yang bersuami, diperkosa di padang, perempuan itu tidak berdosa, sedangkan laki-laki yang memperkosa itu berdosa (Ul 22:25-27).
►Apabila seorang perempuan diperkosa, maka laki-laki yang memperkosa harus menikah dengan perempuan yang diperkosanya itu, tetapi perempuan yang diperkosa tidak harus menikah dengan laki-laki yang memperkosanya. 

3. Laki-laki dan perempuan yang belum menikah melakukan hubungan seks, mereka HARUS menikah (Ul 22:28-29). 
►Apabila seorang laki laki dan perempuan sebelum menikah melakukan hubungan seks - Ini berarti tidak menghormati  Pernikahan. Keduanya HARUS segera menikah.    

_Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah_ (Ibr. 13:4).

III. Menikah lagi yang diijinkan Allah.

1. Apabila Isteri berbuat zinah (Mat 19:9) maka suami boleh menceraikannya dan suami boleh menikah lagi.   

2. Apabila suami berbuat zinah, maka isteri boleh bercerai. Apakah setelah bercerai karena suami zinah, isteri boleh menikah lagi? Mengenai hal ini ada 2 perbedaan pandangan dari para hamba Tuhan:
a. Pandangan ke satu:  Suami berzinah maka boleh bercerai dan isteri boleh menikah lagi.
b. Pandangan ke dua:  Suami berzinah maka boleh bercerai dan Isteri hanya boleh menikah lagi  setelah suami yang berbuat zinah itu meninggal dunia (I Kor 7:10-11; 39; Rm 7:1-3 ; I Tim 5:3-5).


Note: Saya sebagai hamba Tuhan, menganut pandangan ke dua.
Ada yang merasa bahwa pandangan kedua ini tidak adil. Bukankah ada kesetaraan laki-laki dan perempuan?  Harus kita ketahui bahwa sejak semula mengapa ada perempuan atau mengapa Tuhan menciptakan perempuan? _Sebab laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal dari laki-laki. Dan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena laki-laki_ (I Kor. 11:8-9). Perempuan diciptakan karena laki-laki atau untuk laki-laki. Karena itu walaupun dari segi roh-nya, orang yang sudah dilahirbarukan menjadi manusia ciptaan baru tidak dibedakan laki-laki dan perempuan (Gal. 3:28), tetapi status badani dan status struktur kehidupan rohani dan pelayanan rohani tetap ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan.  Petunjuk Alkitab:  (Mat. 22:30; I Kor. 11:1-6; I Kor. 12:27-28; Ef. 5:22-23; Ef. 6:1-9; Kol. 3:18-25; 4:1; I Tes. 2:7-12; I Tim 1:2; Tit. 2:1-10; Flm. 1).


3. Apabila salah satu pasangan (suami atau isteri) meninggal dunia, maka boleh menikah lagi (Rm. 7:2-3; I Kor. 7:39).

IV. Zinah adalah dosa berat.

1. Berzinah adalah berdosa terhadap diri sendiri (I Kor 6:18).
2. Tubuh kita adalah bait Roh Kudus  (I Kor 6:19).
3. Berzinah adalah berdosa terhadap Allah/melanggar perintah Allah  (Kel 20:14; Yak. 2:10-11).  
Amin.

Sabtu, 01 Juli 2017

OHOLA dan OHOLIBA

*OHOLA dan OHOLIBA* by. Pdt. Budijanto Tjoetjoe.

Tuhan  seringkali  menunjukkan  atau  menggambarkan  keadaan   umat-Nya di Perjanjian lama dengan perbuatan simbolis (perlambangan). Salah satu perlambangan tentang keadaan umat Tuhan adalah perlambangan tentang dua orang perempuan, kakak beradik yaitu Ohola dan Oholiba (Yehezkiel. 23).  

Ohola adalah sang kakak, sedang Oholiba adalah sang Adik. Ohola menunjukkan Samaria (Kerajaan Israel/Utara) dan Oholiba adalah Yerusalem (Kerajaan Yehuda/selatan). Seperti kita ketahui bahwa kerajaan Israel pecah menjadi dua yaitu Kerajaan Israel/Utara dan Kerajaan Yehuda/selatan.

Tuhan memandang Umat-Nya seperti seorang isteri. Alkitab mengatakan: _“Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu”_ (Yes. 62:5).

Umat Tuhan sebagai isteri Tuhan haruslah setia kepada Tuhan sebagai suaminya. Apabila umat Tuhan sebagai isteri Tuhan tidak setia yaitu berpaling kepada allah-allah lain (berhala) atau bersandar kepada bangsa lain/musuh maka Tuhan sebagai suami memandangnya berzinah. Alkitab mengatakan: _“Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu. Janganlah engkau sampai mengadakan perjanjian dengan penduduk negeri itu; apabila mereka berzinah dengan mengikuti allah mereka dan mempersembahkan korban kepada allah mereka, maka mereka akan mengundang engkau dan engkau akan ikut makan korban sembelihan mereka”_ (Kel. 34:14-15).

Tuhan mengatakan bahwa umat-Nya telah bersundal sejak di Mesir.  Ohola yaitu Samaria/Kerajaan Israel/utara  telah berzinah karena tidak setia kepada Tuhan dan tidak lagi bersandar Tuhan sebagai suaminya malah menjalin hubungan dengan Asyur (Yeh. 23:1-10). Oholiba (Yerusalem/Kerajaan Yehuda/Selatan) persundalannya melebihi Ohola  (Samaria/Kerajaan Israel/utara). Yerusalem/kerajaan Yehuda malah menjalin hubungan lebih dalam dengan Asyur (Yeh. 23:11-34). Maka mereka akan menanggung akibat perbuatan mereka (Yeh. 23:35-37). Selain itu umat Tuhan juga telah menajiskan tempat kudus Tuhan dan tidak menguduskan hari Sabat (Yeh. 23:38). Tuhan mengatakan, bahwa Dia akan membalas cemburu-Nya, maka umat-Nya akan diserahkan ke dalam tangan musuh-musuh mereka (Yeh. 23:46-49).

Hubungan Tuhan Yesus dengan jemaat dilukiskan seperti suami dengan isteri (Ef. 5:22-27). Bukankah seorang isteri  harus setia kepada suaminya? Maka kalau jemaat tidak setia kepada Tuhan  yaitu berpaling dari Tuhan kepada allah-allah lain atau berhala atau dunia maka jemaat dipandangan Tuhan telah berzinah secara rohani.

Karena itu kita harus setia kepada Tuhan, jangan menyembah berhala, jangan memberhalakan sesuatu, jangan mencintai dunia, harus menguduskan hari Sabat, harus setia memegang kebenaran Tuhan (Kis. 11:23; II Kor. 11:3; Gal. 5:22; I Tim. 6:11).

Kalau kita setia kepada Tuhan maka Tuhan akan memperlakukan kita sebagaimana kesetiaan kita kepada-Nya. Alkitab mengatakan: _Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela, terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit_ (Mzm. 34:26-27).

Kalau kita tidak setia kepada Tuhan, Tuhan akan membiarkan kita, sehingga Iblis (musuh) akan menguasai/memperdaya kita dan kita akan menjadi musuh Tuhan.  _“Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.”_ (Yak. 4:4).

Tuhan menginginkan kita setia sampai akhir kepada-Nya. Tuhan pernah berfirman kepada jemaat di Smirna, agar mereka setia sampai mati. _“Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan”_ (Wahyu 2:10).

Amin.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...