Jumat, 07 Juli 2017

Mencari Jantung Hati

Mengapa manusia mencari? Karena membutuhkan sesuatu (Mencari pekerjaan-> membutuhkan penghasilan). Jantung hati, banyak orang menganggap jantung hati sebagai jodoh. Siapa jantung hati kita? Yesus. Kid 3:1-3 ayat ini menggambarkan hubungan antara suami dan istri yang melambangkan hubungan kita dan Tuhan karena kita adalah mempelai perempuan Tuhan.



Jantung merupakan organ tubuh yang kecil namun punya peranan penting bagi tubuh manusia. Begitu juga peranan jantung hati terhadap hubungan manusia terhadap Allah. Mempelai perempuan merasa sangat kehilangan saat mencari jantung hatinya, bagaimana perasaan kita saat kita mencari Tuhan? Kita bisa kehilangan jantung hati kita, contoh ekstrim kita bisa kehilangan Roh Kudus. Bagaimana bisa Roh Ludus hilang/meninggalkan kita? Mengapa Tuhan meninggalkan kita? Salah satunya karena manusia melakukan perbuatan jahat/dosa (Kej 3:3,5-6).

Dosa menjadi pemisah antara kita dengan Allah. Sekedar niat pun sudah membuat kita bersalah kepada Tuhan. Seperti kekasih menginginkan kesetiaan pasangannya, Tuhan pun menginginkan kesetiaan dari kita. Setia dalam segala hal bukan setia saat keadaan sesuai keinginan kita. 1 Sam 16:14 menceritakan tentang Roh Tuhan mundur daripada Saul karena sikap Saul mulai tidak setia. Jika Roh Kudus mundur/meninggalkan kita, kita tidak ada lagi punya pengharapan akan Tuhan. Jadi saat kita mulai ditinggalkan Tuhan, kita seharusnya segera instrospeksi diri. Saul tidak melakukan hal ini, saat ada masalah Saul tidak mencari Tuhan namun mencari pemanggil arwah sehingga firman Tuhan mencatat Saul sebagai orang yang tidak setia.

Saat jantung hati hilang apa yang harus dilakukan? Kita harus mencari sampai dapat (Kid 3:4) Adakah usaha kita untuk mencari Tuhan? Saat kita mencari Tuhan dengan sekuat tenaga dan sepenuh hati maka kita akan menemukan Tuhan dan saat kita telah menemukan Tuhan jangan sekalipun kita lepaskan (Kid 8:3). Iman kita kepada Tuhan juga jangan sampai pernah lepas. Mempelai perempuan memberikan perhatian kepada jantung hatinya, bagaimana dengan kita?

Ada banyak cara kita memberikan perhatian kepada jantung hati kita. Salah satunya memelihara hari Sabat dan mengambil pelayanan. Selama masih ada kesempatan, pegang Tuhan erat-erat. Walau ada badai menerjang dan masalah menyerang hidup kita, kita harus tetap setia (Ibr 10:35-39). Ketika kita meninggalkan Tuhan maka kita menjadi tidak layak dihadapan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...