Sabtu, 18 April 2015

Pengkhotbah 2- Pengkhotbah 6

Pkh 2:1-26 "Hikmat dan kebodohan adalah hal yang sia-sia"
Kita belajar untuk mendapatkan kepandaian, lalu untuk mendapatkan kebahagiaan nantinya. Tetapi itu akan sia-sia tanpa penyertaan Tuhan.

Pkh 3:1-15 "Untuk segala sesuatu ada waktunya"
Saat ada yang kita inginkan tidak terjadi, seringkali kita mengeluh pada Tuhan. Harus kita sadari bahwa kita tidak dapat memaksakan kehendak kita kepada Tuhan.

Pkh 3:16-4:6 "Ketidakadilan dalam hidup"
Jika ada teman kita yang dituduh melakukan sesuatu namun hal itu belum terbukti, apa yang kita pikirkan? Mungkin kita berpikir dia seorang yang jahat padahal belum terbukti, itu namanya kita sudah menghakimi dia sebagai orang jahat lalu menjauhi dia. Ingat jangan kita menjadi hakim atas teman kita, biarlah Tuhan karena Dia adalah hakim yang adil.

Pkh 4:7-16 "Kesia-siaan dalam hidup"
Berdua lebih baik dari pada sendiri, saat mereka jatuh yang seorang mengangkat temannya. Kita sesama saudara seiman haruslah bisa mengerti satu sama lain. Saat ada saudara kita jatuh, kita harus bantu mengangkat dia.

Pkh 4:17-5:6 "Takutlah akan Tuhan"
Pernah mengatakan saat berdoa: "Jika aku mendapat nilai bagus, maka aku akan lebih rajin berdoa"? Alkitab menyebut perkataan ini sebagai nazar dan itu harus ditepati. Jika tidak, sama saja kita melanggar janji kita ke Tuhan.

Pengetahuan Umum
Nazar: janji yang diucapkan untuk melakukan sesuatu setelah maksud tercapai.

Pkh 5:7-19 "Kesia-siaan kekayaan"
Lebih baik orang bekerja yang dapat tidur nyenyak, dari pada orang kaya (11). Jadi maksudnya kita tidak boleh menjadi kaya? Bukan begitu, ayat ini menjelaskan tentang orang yang fokus utamanya kepada kekayaan, dia terlalu memikirkan bagaimana kekayaannya bertambah tanpa bisa menikmatinya. Tuhan memberi kita berkat, marilah kita menikmati dan mensyukurinya, jangan kita merasa tidak puas dengan berkat yang Tuhan telah berikan pada kita.

Pkh 6:1-12 "Kesia-siaan kekayaan"
Seseorang baru saja membeli motor, lalu dia merasa itu tidak cukup harus membeli mobil. Sudah memiliki satu mobil, merasa tidak cukup lagi lalu membeli mobil lagi. Semua itu sia-sia seperti usaha mengejar angin. Lebih baik kita puas dengan apa yang ada pada kita daripada selalu menginginkan lebih banyak lagi.

Pelaku Firman : mengubah fokus doa yang biasa diucapkan
Nah mungkin biasanya kalau kita berdoa isi Tuhan minta ini, Tuhan minta itu. Sekarang coba kita ubah dengan hal yang lain, seperti: mendoakan orang lain, mendoakan gereja, mohon hikmat dari Tuhan, dll.

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Renungan ini juga tersedia dalam bentuk pdf, yang dapat diunduh disini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...