Jumat, 29 April 2016

Renungan Kristen - Cuman

Oleh Pdt. Silas Suwandi
renunganhariananak.blogspot.com


Kata “Cuman” ini tidak asing bagi telinga kita, memang kata ini bukan bahasa baku, tapi sangat sering digunakan dalam percakapan, kata yang dalam arti lain “hanya” ini sangat digemari semua kalangan, sebab bisa menjadi pembenar atas tindakan yang sebenarnya salah namun jadi bisa dimaklumi, seperti contoh beberapa kalimat berikut ini:

Pentingnya Mengambil Keputusan dengan Benar


Ada ilustrasi mengenai percakapan guru dan murid
Murid   : Guru, mengapa Allah tidak mencegah Adam dan Hawa untuk berbuat dosa?
Guru     : Allah tidak mencegah karena Allah memberi Adam dan Hawa kebebasan, sayangnya mereka tidak mengambil keputusan yang benar sehingga jatuh dalam dosa.

Mengambil keputusan  yang benar sangatlah penting karena efeknya akan menentukan tidak hanya masa depan kita namun masa depan orang lain juga. Ada dua hal penting yang harus dipikirkan saat akan mengambil keputusan yaitu
1.       Keputusan harus sesuai kehendak Allah
2.       Keputusan harus sesuai kebenaran


Senin, 18 April 2016

Renungan Kristen - Instruksi & Implementasi

Bahan Bacaan : Ulangan 6:1-9

Ada asumsi yg berpendapat bahwa semakin seseorang memiliki pengetahuan yg byk, semakin dirinya bernilai & berhikmat. Hal ini terlihat dr sistem pendidikan kita yg cenderung menekankan transfer informasi. Si anak disebut pintar apabila ia dpt menghafalkan & melafalkan sejumlah besar informasi.

Dlm bacaan hr ini, Musa memberikan instruksi kpd bangsa Israel bukan utk menambah informasi & wawasan mereka. Pesan yg Musa sampaikan "utk dilakukan" secara praktis & nyata dlm kehidupan sehari-hari (1). Hal itu tercermin dr kata "dengarlah" & "lakukanlah" (3). Yg menjadi pertanyaan adalah mengapa instruksi tersebut hrs dilakukan? Tujuannya, agar rasa takut akan TUHAN dibangkitkan dlm kesadaran bangsa Israel. Dgn melakukannya, mereka akan mengalami berkat Tuhan dlm bentuk lanjut umur [2] & multiplikasi (3).

Kamis, 14 April 2016

Renungan Kristen - Amnesia Rohani

amnesia-rohani-renungan-harian-anak

Bahan Bacaan: Ulangan 6:10-25

Amnesia adalah sebuah kondisi di mana seseorang kehilangan ingatan dan melupakan nama, informasi atau pun peristiwa penting di masa lalunya. Penyebabnya bisa jadi karena kerusakan otak atau pun peristiwa traumatis. Tentu saja amnesia adalah kondisi yang langka dan jarang ditemui secara medis. Namun secara religius, tampaknya amnesia rohani terus menjadi menjadi wabah berbahaya yang menyebar secara masif dan menjangkiti banyak orang percaya.

Dalam perikop hari ini, Musa mengingatkan bahwa situasi paling mengerikan yang bisa dialami orang Israel adalah "melupakan TUHAN" (12). Di tengah gelimang kemakmuran yang bisa mereka nikmati di tanah Perjanjian (10-11), bahaya terbesar justru timbul ketika mereka lupa Tuhan dan akhirnya lupa diri. Dikatakan bahaya terbesar karena mereka berpaling kepada ilah-ilah lain dan melanggar pengakuan bahwa Allah itu esa dan harus dikasihi dengan totalitas hidup (14-15, bdk. 4-9). Tidak heran Musa perlu mengingatkan tentang hal ini sebab amnesia rohani tersebut membawa akibat yang mengerikan (15).

Rabu, 13 April 2016

Renungan Kristen - BELAJAR DARI ESAU

esau-dan-yakub-renungan-harian-anak

Bacaan: Kejadian 33:1-20

Tetapi Esau berlari mendapatkan dia, didekapnya dia, dipeluk lehernya dan diciumnya dia, lalu bertangis-tangisanlah mereka.
(Kejadian 33:4)
Siapa yang tidak kecewa saat dikhianati oleh adik kandung sendiri? Itulah yang dialami oleh Esau. Esau begitu marah setelah ia ditipu oleh Yakub, adiknya. Pertama, Yakub telah berhasil “membeli” hak kesulungan milik kakaknya itu seharga semangkuk kacang merah. Kedua, dengan cara yang licik, Yakub telah menyerobot berkat yang seharusnya menjadi miliknya. Esau dendam dan berikhtiar membunuh adiknya itu (Kej. 27:41).

Selasa, 05 April 2016

Renungan Kristen - Tidak Ada yang Terlalu Besar dan Kuat!

Bahan bacaan: Ulangan 3:1-11

Terkadang kita tidak berani melangkah karena melihat tantangan di depan terlalu besar dan kuat. Teks ini mengajarkan kita melihat tantangan itu dari sudut pandang Allah.


Israel menghadapi perang yang berbeda dengan peperangan antara kerajaan-kerajaan. Dalam rangkaian penaklukan tanah Kanaan, Tuhan yang mengarahkan kapan mereka harus berangkat dan maju. Kali ini mereka bergerak menuju Basan. Di sana ada kerajaan Basan yang sangat kuat. Bersama tentaranya, ia berusaha menghadang bangsa Israel (1). Israel sudah tahu kalau mereka akan menang. Namun, mereka tidak perlu takut karena Tuhan sudah menyerahkan Og, raja Basan dan seluruh kerajaannya (2-4, 6). Bagi Tuhan tidak ada orang atau kerajaan yang terlalu kuat, tidak ada tembok yang terlalu tinggi, dan kota berkubu yang tidak dapat ditaklukkan (5). Israel hanya mengambil hewan sebagai jarahan untuk mereka (7). Demikian pula dengan raja Amori. Ia berpikir bahwa kerajaannya cukup kuat. Itu pun ditaklukkan (8-10), bahkan raja Og yang termasuk orang berbadan besar pada masa itu bertekuk lutut di hadapan bangsa Israel. Og memiliki tempat tidur dari besi yang berukuran panjang 9 hasta = 4 meter, dan lebar 4 hasta= 1, 8 meter (11).

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...