Bahan Bacaan: Ulangan 6:10-25
Amnesia adalah sebuah
kondisi di mana seseorang kehilangan ingatan dan melupakan nama,
informasi atau pun peristiwa penting di masa lalunya. Penyebabnya bisa
jadi karena kerusakan otak atau pun peristiwa traumatis. Tentu saja
amnesia adalah kondisi yang langka dan jarang ditemui secara medis.
Namun secara religius, tampaknya amnesia rohani terus menjadi menjadi
wabah berbahaya yang menyebar secara masif dan menjangkiti banyak orang
percaya.
Dalam perikop hari ini,
Musa mengingatkan bahwa situasi paling mengerikan yang bisa dialami
orang Israel adalah "melupakan TUHAN" (12). Di tengah gelimang
kemakmuran yang bisa mereka nikmati di tanah Perjanjian (10-11), bahaya
terbesar justru timbul ketika mereka lupa Tuhan dan akhirnya lupa diri.
Dikatakan bahaya terbesar karena mereka berpaling kepada ilah-ilah lain
dan melanggar pengakuan bahwa Allah itu esa dan harus dikasihi dengan
totalitas hidup (14-15, bdk. 4-9). Tidak heran Musa perlu mengingatkan
tentang hal ini sebab amnesia rohani tersebut membawa akibat yang
mengerikan (15).
Adapun salah satu "resep" yang Musa berikan
untuk menghindari amnesia rohani ini yaitu berupa ketaatan terhadap
"perintah, peringatan, dan ketetapan" dari-Nya (17). Ketika ketaatan ini
menjadi sebuah gaya hidup yang akhirnya diteladankan dan diwariskan
kepada keturunan mereka (bdk. 6-7), tentu tidak mengherankan jika timbul
pertanyaan mengenai artinya (20). Menariknya, jawaban yang Musa
anjurkan sekali lagi adalah dalam wujud pengingatan akan karya Tuhan
terhadap umat-Nya di masa lampau (21-25).
Peringatan Musa sangat
relevan untuk kehidupan kita hari ini. Acap kali, sadar maupun tidak
sadar, kita juga mengalami "amnesia rohani" dengan cara melupakan Tuhan
dan peringatan, perintah serta ketetapan-Nya. Melupakan Tuhan menjadikan
kita lupa diri dan akhirnya juga hidup menyimpang jauh dari
rancangan-Nya.
Renungkan: Mari kita mengingat peringatan ini: "Janganlah engkau melupakan TUHAN."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar