Rabu, 13 April 2016

Renungan Kristen - BELAJAR DARI ESAU

esau-dan-yakub-renungan-harian-anak

Bacaan: Kejadian 33:1-20

Tetapi Esau berlari mendapatkan dia, didekapnya dia, dipeluk lehernya dan diciumnya dia, lalu bertangis-tangisanlah mereka.
(Kejadian 33:4)
Siapa yang tidak kecewa saat dikhianati oleh adik kandung sendiri? Itulah yang dialami oleh Esau. Esau begitu marah setelah ia ditipu oleh Yakub, adiknya. Pertama, Yakub telah berhasil “membeli” hak kesulungan milik kakaknya itu seharga semangkuk kacang merah. Kedua, dengan cara yang licik, Yakub telah menyerobot berkat yang seharusnya menjadi miliknya. Esau dendam dan berikhtiar membunuh adiknya itu (Kej. 27:41).


Tentu sulit bagi Esau melupakan begitu saja peristiwa pahit itu. Tetapi, tampaknya Esau belajar memahami kesalahannya. Ia belajar bahwa menyimpan dendam dan kebencian justru akan memberikan dampak buruk baginya. Esau pun belajar mengampuni! Dan, menurut saya, Tuhan menghargai tindakannya, yang bersedia berjalan menurut firman-Nya.

Kita mungkin punya pengalaman sama seperti Esau. Kita melakukan kesalahan, ditipu, dan dikhianati, bahkan oleh orang yang terdekat dengan kita. Jujur, ada perasaan marah, bahkan dendam. Tetapi, Roh Kudus menghendaki kita membereskan hati dan mengampuni. Tidak mudah dan perlu proses panjang. Tetapi, kita perlu melakukannya!

Kita dapat belajar dari Esau. Tahun-tahun sakit hatinya telah diganti Tuhan dengan tangis sukacita kemenangan saat ia melepaskan pengampunan untuk Yakub. Pengampunan bukanlah suatu kasus lupa ingatan yang dapat menghapus luka masa lalu dengan sekejap. Sebaliknya, pengampunan adalah proses penyembuhan dengan mengeluarkan racun dari luka hati tersebut. Dengan demikian, hati kita pun dibebaskan dan dipulihkan. sys

CARA YANG PALING EFEKTIF DAN TERHORMAT UNTUK MEMBALAS DENDAM ADALAH DENGAN MENGAMPUNI!

Sumber: Andi Soesatyo
Gambar:Wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...