"Allah, Hakim yang Adil"
(Mazmur 75)
Lembaga peradilan sering mendapat sorotan publik. Ironisnya, sorotan itu bukan karena lembaga ini telah bertindak adil, melainkan karena mempermainkan keadilan dan kebenaran hanya karena uang.
Allah kita tidak demikian ketika bertindak sebagai Hakim. Bacaan hari ini adalah nyanyian pujian tentang keyakinan dan penantian akan keselamatan dan keadilan dari Tuhan atas umat-Nya. Kemungkinan mazmur ini dilatarbelakangi oleh adanya serangan dari Sanherib atau musuh lain yang berbahaya. Dalam situasi yang mencemaskan karena serangan musuh, Asaf mengajak umat bersyukur dan bersorak-sorak kepada Allah (2, 11). Bukan tanpa alasan Asaf melakukan hal itu. Keyakinan Asaf yang menjadi dasar ajakannya kepada umat untuk bersyukur dan bermazmur bagi Allah. Asaf percaya, apapun yang akan terjadi, Tuhan yang mereka sembah adalah adalah Allah dan Hakim yang adil (3, 8).
Pertama, karena Allah adalah Hakim yang adil, maka Allah pasti menghakimi dengan kebenaran (3-4). Kebenaran dan keadilan Allah itu tidak akan terbantahkan oleh siapa pun, bahkan oleh pembual dan orang fasik sekalipun (5-6). Kedua, karena Allah adalah Hakim yang adil, maka Allah pasti menghakimi dengan keadilan (7-9). Meski manusia dapat memutarbalikkan fakta dan berusaha menjatuhkan serta merendahkan sesamanya, namun Allah sanggup merendahkan orang fasik dan meninggikan orang benar (7-8, 11). Allah pun sanggup memberikan penghukuman yang sesuai dengan keadilan dan kebenaran-Nya (9).
Hari ini kehidupan kita dikelilingi dengan ketidakadilan. Bahkan, ketidakadilan itu mungkin dilakukan oleh orang-orang yang seharusnya menjunjung tinggi dan menjadi teladan dalam menjalankan keadilan dan kebenaran. Namun, jangan berhenti berharap dan beriman kepada Tuhan karena Dia adalah Allah, Hakim yang adil. Percayalah, akan tiba waktunya Allah akan memperlihatkan keadilan-Nya, baik kepada orang fasik maupun umat kesayangan-Nya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar