Setiap orang harusnya mengenal dirinya, sehingga bisa menjalankan hidup dengan baik. Alkitab juga mengajarkan siapa diri kita:
1. Sebagai anak Allah (Gal 3:26)
Jika ingin disebut anak Allah harus melakukan beberapa hal
- berbuat kebenaran dan mengasihi saudaranya (1 Yoh 3:10). Berbuat kebenaran yang adalah firman Tuhan. Sebelum dapat berbuat kebenaran harus terlebih dahulu mengerti kebenaran firman Tuhan. Mengasihi saudara berarti tidak ada pertengkaran dan perselisihan. Kita bisa melaksanakan kasih seperti yang diajarkan Paulus (1 Kor 13:4-7)
- Membawa damai (Mat 5:9). Anak Allah adalah pembawa damai karena Allah Bapa kita turun ke dunia untuk membawa damai (Ef 2:17)
- Mau dipimpin oleh Roh (Rom 8:14). Untuk disebut anak Allah kita harus mau dipimpin oleh Roh tapi kebanyakan kita masih dipimpin oleh hal duniawi. Hidup menurut Roh memikirkan hal-hal rohani (firman Tuhan, kasih) sedangkan hidup menurut daging memikirkan hal duniawi (Rom 8:5). Hidup menurut daging berujung pada kebinasaan, hidup menurut Roh mendapat keselamatan.
2. Sebagai murid Allah (Yes 50:4)
Sebagai murid Allah, kita meneladani guru dan melakukan perkataan-Nya. Setiap pagi mempertajam pendengaran berarti setiap pagi kita mendengar firman Tuhan. Hal ini harus dilatih untuk dapat menjadi kebiasaan untuk setiap hari belajar firman Tuhan. Tuhan Yesus sebagai guru sudah banyak memberikan perintah dan hukum untuk kita lakukan dan taati (Yoh 8:31). Sudahkah kita melakukannya?
Dalam kitab Yesaya juga tertulis memakai lidah untuk memberi semangat baru berarti kita harus mengabarkan kabar sukacita kepada semua orang. Kita harus siap saat Tuhan mengutus kita (Luk 10:1) dan menghasilkan banyak buah/memenangkan banyak jiwa (Yoh 15:8).
3. Sebagai anak terang
Sebelum dibaptis kita adalah anak gelap tetapi sesudah dibaptis kita disebut anak terang (Ef 5:8). Bagaimana hidup sebagai anak terang? Harus memancarkan kemuliaan Tuhan dan untuk itu sinar kemuliaan Allah harus ada dalam hidup kita (Mzm 18:38). Bagaimana sinar kemuliaan Allah bisa ada dalam hidup kita? Kita harus melaksanakan semua perintah Allah (Mat 19:16-17) sehingga perbuatan kita sesuai dengan kehendak Allah. Jadi kita kita harus bangkit, bangkit menunjukkan terang Allah dalam perilaku dan perbuatan kita agar orang lain yang masih berada dalam kegelapan dapat melihat terang dan diselamatkan.
4. Seorang hamba (1 Kor 7:22)
Kita telah dipanggil dan dipilih Tuhan berarti kita adalah hamba Tuhan. Sebagai hamba kita harus melayani Tuhan. Menjadi hamba Tuhan tidak harus menjadi pendeta, sebagai hamba berarti tidak memerintah tetapi melayani Tuhan dan sesama (Luk 1:38). Yesus memberi contoh dengan membasuh kaki murid-murid-Nya. Orang dapat disebut hamba Tuhan jika
- taat pada perintah Tuhan
- mengenal Tuhan secara pribadi (sifat-Nya, kesukaan-Nya dll)
- hidup kudus dihadapan Tuhan karena Tuhan itu kudus
- ada karunia/talenta oleh Tuhan. Tuhan memberikan talenta yang berbeda masing-masing orang. Talenta itu harus dimanfaatkan dalam pelayanan Tuhan
- disertai Tuhan
- setia pada Tuhan
- merendahkan diri dihadapan Allah karena kita berdosa dan tidak layak dihadapan Tuhan
5. Sebagai mempelai Kristus (Yes 62:5)
Mempelai laki-laki adalah Allah dan kita adalah mempelai perempuan. Allah bergirang saat kita dibaptis, mempersiapkan diri, dan menanti menjadi mempelai Kristus. Penantian itu tidak mudah dan kita bisa jatuh dalam dosa. Seperti perumpamaan gadis bodoh dan bijaksana (Mat 25:1-13), gadis yang bijaksana membawa minyak untuk persiapan saat pelitanya padam saat menyongsong mempelai. Membawa minyak berarti kita berjaga-jaga dan berdoa setiap saat agar tetap hidup kudus dan dapat layak menjadi mempelai Kristus. Banyak orang walaupun sudah dipilih, namun tidak berjaga-jaga sehingga mereka tidak bisa menjadi mempelai Kristus. Berjaga-jaga dari godaan iblis dan berdoa memohon penyertaan Kristus sampai kita bisa menjadi mempelai Kristus dan masuk kedalam kerajaan sorga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar