Bahan: 1 Raj 15:1-8
ayat 1-3
Raja Abiam adalah raja kedua Kerajaan Yehuda. Ayahnya adalah raja Rehabeam sedangkan nama ibunya adalah Maakha. Dari sejak muda, Abia sudah dipersiapkan ayahnya untuk menjadi raja dengan ditunjuk sebagai pemimpin saudara-saudaranya (2 Taw 11:22). Ada perbedaan kisah raja Abiam di kitab 1 Raja-Raja dengan kitab 2 Tawarikh: dalam kitab 2 Tawarikh menyebut raja Abiam dengan Abia. Raja Abia/Abiam ditulis sebagai raja yang percaya kepada Allah sedangkan dalam kitab 1 Raja-raja, raja Abiam ditulis sebagai raja yang tidak sepenuh hati menyembah Allah.
Dalam kitab 2 Tawarikh, Raja Abia/Abiam saat berperang dengan Yerobeam (2 Taw 13:3-13) dapat memenangkan pertempuran karena dipimpin oleh Allah tapi pada kitab 1 Raja-Raja, raja Abiam/Abia adalah raja yang tidak sepenuh hati karena tidak menjauhkan diri dari berhala (1 Raj 15:12).
Penyebab dia tidak sepenuh hati:
1. iman tidak kuat, tidak menjauhkan diri dari penyembahan berhala
- mau dipimpin Tuhan (2 Taw 13:10-11) tapi di Yehuda sendiri masih ada penyembahan berhala (1 raj 15:12)
Contoh tidak sepenuh hati dalam kehidupan sehari-hari
- saat ibadah, pikiran memikirkan hal lain (pekerjaan, acara setelah ibadah, dll)
- tidak menjalankan sabat karena ada janji dengan sahabat yang lama tidak ketemu
- bekerja di hari sabat karena ada masalah keuangan dan orang menawarkan pekerjaan
2. pengaruh dari orang tua
- Maakha, adalah seorang penyembah berhala (1 Raj 15:13)
- orang tua penting dalam perkembangan iman anak.
- tugas orang tua untuk mengajarkan iman yang benar kepada anak. Misal: dari kandungan sudah dibawa ikut kebaktian, lalu membawa anak yang masih bayi ke kelas sabat/sekolah minggu. Walaupun anak itu (karena masih bayi) belum mengerti firman, tapi sudah terbiasa dengan lingkungan ibadah dan mendengar firman.
ayat 4-5
Walaupun Raja Abia tidak sepenuh hati, Allah setia pada janjinya kepada Daud.
Menjadi peringatan pada kita untuk sepenuh hati pada Tuhan. Agar dapat sepenuh hati: harus tahu bahwa kita adalah milik Kristus (1 Kor 1:30). Sebagai milik Kristus, kita harus melaksanakan keinginan kristus.
Ilustrasi: janji ksatria kepada raja, seorang ksatria menyerahkan hidupnya untuk raja dan dia akan melaksanakan apapun keinginan raja.
Apa saja keinginan Kristus? Keinginan Kristus adalah:
- Serupa dengan Tuhan dan Hidup kudus maka kita akan melakukan apa yang benar di mata Tuhan
- Untuk bisa serupa dengan Kristus, terlebih dahulu kita harus melakukan pembaharuan rohani: dimulai dengan belajar melihat sesuatu dari sudut pandang Tuhan, bukan dari diri sendiri
- Untuk bisa melakukan pembaharuan rohani kita harus membuka hati kita untuk Kristus. Saat ikut ibadah, baca firman harus fokus dan peka terhadap apa yang Tuhan inginkan.
ayat 6-8
Abiam berperang seumur hidupnya. Berperang seumur hidup memberikan pelajaran tentang peperangan seumur hidup kita dengan iblis
- tidak berpuas diri setelah satu kemenangan karena iblis selalu ada untuk menjatuhkan kita (1 Ptr 5:8)
- Agar bisa memenangkan perang kita harus mengandalkan Tuhan
- Mengandalkan Tuhan berarti kita menyerahkan diri untuk dipimpin oleh Tuhan melalui Roh Kudus
- mencari tahu kelemahan kita dan berusaha menjaga diri. Contoh: kelemahan mudah marah dan berbicara kotor berarti harus menahan emosi dan menjaga ucapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar