Sabtu, 11 November 2017

Memahami dan Meneladani Kasih Kristus

Bagian 2 dari KKR "Meneladani Kristus"

Surat Paulus kepada jemaat di Efesus dalam Ef 3:18 menunjukkan Paulus berdoa untuk mereka dan orang kudus (jemaat lain diluar jemaat Efesus) agar mereka dapat memahami kasih Kristus.

Kasih Kristus itu lebar, panjang, tinggi, dalam. Ukuran ini bukan ukuran matematika melainkan ukuran rohani.

1. Lebar

Lebar berarti memanjang ke kiri dan kanan, menunjukkan kasih-Nya kepada manusia. Kasih manusia umumnya sempit tetapi kasih Tuhan itu lebar. Dia mengasihi tidak hanya orang Yahudi tetapi juga segala bangsa, seperti yang Allah sendiri nyatakan pada Abraham (Kej 12:3; Gal 3:14).

Kasih manusia umumnya sempit dan suka membedakan antar ras dan bangsa, oleh karena itu harus meneladani kasih Kristus. Bukti bahwa kasih Kristus lebar saat Yesus mau datang bergaul dengan wanita Samaria (Yoh 4:9,27).

Dalam gereja bisa terdapat blok, blok orang kaya dan miskin namun kehendak Kristus adalah gereja menjadi satu, tidak ada yang membeda-bedakan.

2. Panjang


Panjang menunjukkan waktu yang tiada berhenti atau kekal. Yesus mengasihi murid-Nya seumur hidup bahkan sampai setelah bangkit dan naik ke surga (Mat 28:10). Menjelang akhir zaman kasih manusia menjadi dingin (Mat 24:12) namun sebagai umat Tuhan harus tetap saling mengasihi. Setelah Yesus mati, murid-Nya berubah dari penjala manusia kembali ke penjala ikan (Yoh 21:1-3) maka Yesus kembali mengingatkan mereka.

3. Tinggi

Tinggi berarti luhur dan agung. Kasih Yesus itu luhur dan agung, tidak hanya dalam perkataan tapi juga perbuatan. Kasih yang paling tinggi adalah Tuhan mengorbankan nyawa-Nya bagi manusia yang berdosa (Yoh 13:15; Rm 5:6-8). Karena itu kasih kita harus tinggi seperti Kristus, tidak hanya dalam perkataan tapi dalam perbuatan serta ada pengorbanan (waktu, tenaga dll) yang kita lakukan (1 Yoh 3:18).

4. Dalam

Dalam berarti penuh pengampunan, mau memaklumi dan mengampuni. Yesus membasuh kaki dua belas murid termasuk Yudas yang akan mengkhianati Dia (Yoh 13:2-5). Petrus pernah menyangkal Yesus (Luk 21:60-62), Yesus memandang Petrus dengan penuh kasih, oleh karena itu Petrus menangis sedih.

Jika kita tidak bisa mengampuni seseorang maka Tuhan tidak akan mengampuni kita (Mat 6:14-15; Kol 3:13).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...