Rabu, 30 Agustus 2017

Teladan Yosia


Bahan: 2 Taw 34

Yosia
- Raja kerajaan Yehuda
- Berusia 8 tahun saat diangkat menjadi raja
- Mengikuti teladan yang baik dari raja-raja sebelumnya
- Melakukan pembaharuan iman kepada bangsa Israel

Tujuan: kita sebagai anak-anak Allah harus melakukan pembaharuan iman sampai menjadi pelaku firman

Teladan:

1. Menyembah Allah yang benar (2 Taw 34:3-7)

Senin, 28 Agustus 2017

Pengajaran Alkitab tentang Guru


1. Yak 3:1
Guru akan dihakimi dengan ukuran yang lebih berat.



Modal utama seorang guru adalah perkataan, guru mengajar dengan perkataannya.

Sebagai guru hendaknya perkataan tidak boleh berbeda dengan perbuatan. Lidah paling sulit dikendalikan (Yak 1:2) tapi itu adalah modal utama, sehingga akan dihakimi dengan ukuran yang lebih berat.

Namun kita patut bersyukur, karena dengan hal itu kita mendapat kesempatan untuk melatih diri lebih baik lagi.

2. 1 Kor 4:14-15

Jumat, 25 Agustus 2017

Hamba


Hamba=pelayan=pekerja
-punya atasan
-tidak memiliki kehendak bebas

Kita sebagai hamba (duniawi/rohani) harus mawas diri.

Dalam setahun kita sudah jadi hamba yg baik atau jahat?

Hamba yang baik merasa dirinya terikat dengan atasannya, hidupnya bukan miliknya lagi. Jika menyebut diri sbg hamba Kristus berarti hidup kita sudah terikat dengan Tuhan. Saat kita percaya dan dibaptis hidup kita sudah menjadi milik Kristus jadi tidak bisa bertindak seenak sendiri (1 Kor 6:20).

Mengaku hamba Kristus tapi masih mementingkan diri sendiri dan mengandalkan sepotong ayat alkitab "Roh penurut tapi daging lemah", itu berarti kita telah menjadi hamba yg jahat.

Harus minimal berusaha memberi porsi yg sama bagi tubuh. Makan makanan jasmani 3x sehari maka makan makanan rohani juga 3x sehari, bisa dimulai dengan berdoa.

Sebagai hamba hidup menjadi kehendak Kristus, namun kita diberi kebebasan. Sekarang mana yg akan kita ikuti? Jangan karena kita terikat maka kita merasa terkungkung, tidak bebas. Karena itu bertujuan agar kita tetap sesuai dengan kehendak-Nya. Diharapkan karena kita sudah ditebus dengan harga yg mahal (1 Ptr 1:18-19), kita meninggalkan cara hidup yang lama dan hidup menurut Kristus.

Berusaha menjadi hamba yang baik karena Tuhan telah menebus dengan mengorbankan diri-Nya, kita harus memuliakan Tuhan dengan diri kita, apa yg kita bisa, dengan seluruh kemampuan kita dan hidup kita mencerminkan Tuhan Yesus.

Hamba yang baik harus bekerja keras, bukan secara sengaja menganggur, tidak bekerja. Saat ada saudara seiman sedang lemah kita besuk jangan kita acuhkan. Yesus berkata jadikan semua bangsa murid-Ku, jadi kita harus bekerja keras untuk melakukan perintah Yesus. Jika kita hanya berdiam diri dengan keadaan gereja, gereja tidak akan maju. 

Lalu apa yang harus kita lakukan? Melakukan apa yg Tuhan perintahkan, tidak melanggar firman-Nya. Orang yg melanggar firman-Nya berarti telah bersekutu dengan dosa dan tidak akan diterima Tuhan (Mat 7:21).

Hamba yang baik tidak menonjolkan dirinya karena Tuhan mengetahui semua perbuatan kita. Hamba yg telah lama bekerja maupun hamba yg baru bekerja adalah sama dimata Tuhan. Jadi jangan karena kita sudah melakukan banyak pekerjaan Tuhan kita merasa benar karena Tuhan melihat kita apakah kita sudah sesuai dengan kehendak-Nya.

3 kehendak: Tuhan, setan, manusia

Kehendak yang paling berat adalah kehendak manusia/diri sendiri. Kehendak Tuhan bahkan setan jika kita tidak mau tidak akan dilakukan tetapi kehendak diri sendiri pasti akan dilakukan (jika kita sudah berkata malas, tidak ingin maka hal itu akan terjadilah)

Mat 25:45-47
Hamba yg baik adalah hamba yg melakukan sesuai kehendak pemikiknya, jadi jadilah hamba Kristus yg bauk dengan melaukan semua firman-Nya.


Akhirnya Terjadi Juga!

Bacaan Alkitab: Yeremia 39

Bagaimana perasaan seseorang saat apa yang telah dia nanti-nantikan terwujud? Tentu perasaannya lega dan penuh sukacita. Akan tetapi, seperti itukah perasaan Yeremia ketika nubuat tentang kehancuran Yerusalem terwujud?

Jatuhnya Yerusalem adalah momen yang paling dinanti oleh Yeremia karena peristiwa itu menggenapi nubuat yang ia sampaikan sebelumnya, sekaligus membuktikan bahwa ia adalah nabi sejati. Akan tetapi, peristiwa itu paling tidak ingin ia saksikan karena peristiwa itu amat mengerikan: kota Yerusalem dibakar, temboknya dihancurkan, para pembesarnya dibantai, dan penduduknya ditawan ke Babel, bahkan raja Zedekia dibutakan setelah dipaksa melihat anak-anaknya yang masih kecil disembelih (39:1-10). Peristiwa itu sesuai dengan peringatan Yeremia jika raja dan rakyat Yehuda menolak menyerah pada Babel yang dipakai Allah untuk menghukum mereka.

Yang menarik, di tengah peristiwa besar itu, Allah memberi perhatian khusus terhadap seorang Etiopia bernama Ebed-Melekh (39:11-18). Perhatian terhadap orang bukan Yehuda ini menunjukkan bahwa Allah itu adalah Allah bagi segala suku bangsa. Allah tidak ragu-ragu menghukum umat pilihan-Nya— yaitu bangsa Yehuda—yang memilih untuk hidup dalam dosa, sekaligus Allah tidak ragu-ragu menyelamatkan manusia dari segala suku dan bangsa yang mau percaya kepada rencana keselamatan dan kehendak-Nya.

Kehancuran Yerusalem menjadi peringatan bahwa status Anda sebagai umat pilihan Allah tidak akan menyelamatkan Anda dari konsekuensi dosa. Jika ada dosa yang masih Anda pelihara, buatlah tekad untuk meninggalkannya. Jika tidak, cepat atau lambat, disiplin Tuhan yang keras akan terjadi! 

Lukas 21:34
“Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti s uatu jerat.”

God Bless you. Oleh: Pdt. Yabes Order.

Kamis, 24 Agustus 2017

Menjadi Teladan

Bacaan Alkitab: 1 Tesalonika 1

Mengingat waktu pelayanan Rasul Paulus di Tesalonika amat singkat, mungkin kita kaget saat membaca bahwa jemaat Tesalonika bisa menjadi teladan bagi jemaat di sekitar mereka, bahkan dalam cakupan wilayah geografis yang cukup luas (1:7). Jemaat Tesalonika bisa menjadi teladan karena mereka memenuhi tiga persyaratan: Pertama, mereka menjalin relasi dengan Allah yang esa sehingga mereka disebut sebagai berada “di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus” (1:1, perhatikan kata “di dalam”).

Selasa, 22 Agustus 2017

Jadi Nabi Memang Susah!

Bacaan Alkitab hari ini:
Yeremia 37

Tugas nabi Yeremia sulit karena dia harus menyampaikan kabar buruk, yaitu bahwa Yehuda akan kalah dan dijajah oleh bangsa Babel. Tak mengherankan bila rakyat dan para pemimpin Yehuda mengabaikan khotbah-khotbahnya (37:1-2).

Sikap Raja Zedekia pun sama. Di satu sisi, ia mengakui peran Yeremia sebagai nabi Allah dengan meminta petunjuk kepadanya saat pasukan Babel berhenti mengepung Yerusalem karena ancaman pasukan Mesir. Di sisi lain, ia mengabaikan peringatan Yeremia agar tidak meminta bantuan Mesir. Kejayaan Mesir hanya sementara karena pasukan Babel pasti kembali dan akan berhasil menghancurkan kota Yerusalem (37:3-10). Nubuat seperti itu membuat Yeremia dicap sebagai penghianat. Ketika hendak pergi ke kotanya (Anatot), Yeremia dituduh akan membelot ke pihak Babel dan ia ditahan oleh penjaga pintu gerbang (37:11-16). Akan tetapi—di dalam penjara—Yeremia menunjukkan bahwa dirinya tetap memiliki semangat hidup yang berkobar-kobar sebagai nabi Allah. Kondisi penjara yang membahayakan jiwa membuat ia memohon dipindahkan ke tempat lain, dan permohonannya dikabulkan. Dalam keadaan seperti itu, ia tidak mau berkompromi sedikit pun. Ia tetap tegas menyampaikan kebenaran (37:17-21).

Tuhan membenci dosa, namun Ia mengasihi umat-Nya yang berdosa, sehingga ia menghadirkan Yeremia sebagai teladan kita. Peran kenabian itu kini dipercayakan kepada kita. Marilah kita menunaikan peran tersebut dengan menjaga semangat hidup, serta bertekun menyuarakan dan melakukan kebenaran firman Tuhan di tengah komunitas pekerjaan maupun pergaulan, walaupun kita diabaikan, bahkan walaupun kita harus menghadapi bahaya. 

Galatia 6:1
“Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.”

God Bless you. 

Oleh: Pdt. Yabes Order.

Senin, 21 Agustus 2017

ANAK ALLAH

ANAK ALLAH  by. Pdt. Budijanto Tjoetjoe.

Dalam Alkitab kita akan jumpai perkataan “Anak Allah (A=huruf besar) dan anak Allah.” (a=huruf kecil). Istilah ini telah menimbulkan salah paham atau salah pengertian khususnya dari penganut agama lain. Mereka mengatakan: “orang-orang Kristen  menyebut Yesus sebagai Anak Allah, bukankah hal ini berarti Allah telah beranak atau melahirkan Yesus seperti halnya manusia? Bukanlah  Allah itu tidak beranak dan tidak diperanakkan?  "

Sabtu, 19 Agustus 2017

Dosa yang Menghancurkan

Bacaan: Ratapan 1

Kitab Ratapan dimulai dengan suatu ungkapan yang begitu memilukan, “Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai!” (1:1). Kota Yerusalem (yang juga disebut “Sion”) adalah ibu kota Kerajaan Israel (saat masih bersatu), dan kemudian menjadi ibu kota Kerajaan Yehuda di sebelah Selatan (setelah Kerajaan Israel pecah menjadi dua kerajaan).

Harus Sepasang: Tahu dan Taat

Bacaan Alkitab hari ini:
Yeremia 34

Idealnya, umat Allah tahu dan melakukan apa yang benar. Akan tetapi, praktiknya tidak selalu seperti itu. Sebagai contoh adalah perlakuan orang Yehuda terhadap budaknya. Saat kota Yerusalem yang terkepung mendekati kejatuhan (34:1-7), tiba-tiba raja dan penduduk Yerusalem sepakat untuk melaksanakan perjanjian melepaskan budak sesuai dengan hukum Taurat (34:8-10).

Jumat, 18 Agustus 2017

Sikap Elkana terhadap Hana

1 Samuel 1:5
Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya satu bagian, sebab TUHAN telah menutup kandungannya.

Pada terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari
1 Samuel 1:5
Tetapi Hana diberinya sebagian saja sebab TUHAN tidak memberi anak kepadanya. Meskipun begitu Elkana sangat mencintai Hana.

Dari ayat ini Elkana terlihat sebagai suami berbuat tidak adil kepada Hana, dia hanya memberi Hana satu bagian karena Hana mandul. Walaupun memang dia mencintai Hana.

Hal ini berbeda jika kita melihat terjemahan bahasa lain:

Sabtu, 05 Agustus 2017

Yesus adalah Pokok Anggur yang Benar

Bahan: Yoh 15:1-3

Yesus adalah pokok anggur yang benar.

-Didalam Yesus ada kebenaran, diluar tidak ada kebenaran.

-Dalam pokok ada ranting, ranting yang harus dapat menghasilkan buah. Ranting yang tidak menghasilkan buah akan dipotong.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...