Bacaan: Ratapan 1
Kitab Ratapan dimulai dengan suatu ungkapan yang begitu memilukan, “Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai!” (1:1). Kota Yerusalem (yang juga disebut “Sion”) adalah ibu kota Kerajaan Israel (saat masih bersatu), dan kemudian menjadi ibu kota Kerajaan Yehuda di sebelah Selatan (setelah Kerajaan Israel pecah menjadi dua kerajaan).
Saat memerintah sebagai raja, Salomo membangun Bait Suci di kota itu, sehing-ga Yerusalem menjadi pusat keagamaan. Sebagai pusat pemerintahan dan pusat keagamaan, jelas bahwa kota Yerusalem amat ramai. Akan tetapi, Allah membiarkan kota yang penuh kemegahan dan Bait Allah di dalamnya hancur akibat serangan tentara Babel pada tahun 586 BC (2 Raja-raja 25:1-11), sehingga kota itu diliputi oleh dukacita yang mendalam (1:4,6).
Mengapa Allah membiarkan Yerusalem hancur? Yerusalem hancur karena “Yerusalem sangat berdosa”, bahkan “kenajisannya melekat pada ujung kainnya” dan “sangatlah dalam ia jatuh…” (1:8-9). Dosa yang mereka lakukan amat menyakitkan hati Tuhan. Saat murka Allah yang besar datang, kota yang indah itu ditinggalkan orang, “Sion mengulurkan tangannya, tetapi tak ada orang yang menghiburnya” (1:17). Begitu beratnya beban kesedihan penulis sampai akhirnya dia “berdoa” untuk suatu pembalasan, “Biarlah segala kejahatan mereka datang ke hadapan-Mu, dan perbuatlah kepada mereka seperti Engkau telah perbuat kepadaku oleh karena segala pelanggaranku, karena banyaklah keluh kesahku, dan pedih hatiku” (1:22). Sebagai anak-anak Tuhan, sudahkah kita menjaga hidup kita agar tetap kudus di hadapan Tuhan? Jangan lengah dan jangan biarkan dosa menyelinap masuk dan akhirnya menghancurkan hidup Anda!
1 Korintus 10:12
“Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!”
Selamat hari sabat
God Bless you. Oleh: Pdt. Yabes Order
Tidak ada komentar:
Posting Komentar