Sabtu, 16 September 2017

Apa yang Diwariskan



Mengapa mewariskan itu penting? Karena misi Gereja sangat penting, yaitu misi menyelamatkan manusia dalam arti lain bekerja sama dengan Tuhan untuk dapat menyelamatkan manusia sesuai amanat agung Tuhan.

Amanat agung Tuhan Yesus adalah pemberitaan Injil. Jadi misi Gereja Yesus Sejati adalah melaksanakan amanat agung.

Misi ini hanya dapat dilaksanakan jika kita dapat melihat pentingnya amanat agung itu. Warisan diberikan dari satu generasi ke generasi agar misi itu dapat dilaksanakan

Apa yang harus diwariskan
1. Mewariskan kehidupan

Dua jenis kehidupan yang dapat dipelajari dari silsilah yang tercatat dalam Alkitab:
- kehidupan yang berfokus pada kesuksesan dunia (son of man)->Kej 4
- kehidupan yang terfokus pada kesuksesan mewariskan kehidupan yang penuh kemuliaan (son of God)-> Kej 5:1-28

Salah satu pengajaran akan kehidupan dalam Alkitab: Kej 22:1-2,6. Abraham, walau tahu Ishak akan dikorbankan, tidak membiarkan Ishak tetap tenang di "saat terakhir"nya tetapi tetap memberi suatu beban pada Ishak untuk memikul kayu. Generasi muda atau penerus perlu diberi beban atau tanggung jawab untuk mengajarkan mereka tentang kehidupan. Sebaliknya generasi muda harus belajar menerima tanggung jawab/tekanan dari orang tua.

2. Mewariskan iman dan pengalaman rohani

- Tiga orang dari tiga generasi yang berbeda, masing-masing mempunyai hubungan yang unik kepada Tuhan, tapi ada kesamaan bahwa mereka mewariskan iman kepada generasi selanjutnya. Kej 3:6,15-> "Akulah Allah ayahmu, Allah Abraham , Allah Ishak, dan Allah Yakub."
- Mewariskan iman (kepada anak) merupakan kewajiban orang tua (Ul 6:4-9). Sebelum mewariskan iman, harus tahu identitas diri dulu, identitas kita adalah anak Allah sehingga kita harus percaya (beriman) kepada Tuhan dengan sepenuh hati. Iman kita kepada Tuhan kita lakukan dalam hidup kita dan secara tidak langsung kita mewariskan iman dari teladan kita kepada anak. Kita sebagai orang tua juga harus terus bertumbuh dalam iman masing-masing. Dari pengalaman rohani yang kita rasakan, dapat dibagikan/diceritakan kepada anak-anak untuk memberi mereka pengajaran rohani (Mzm 78:4-5). Itu adalah salah satu bentuk mewariskan iman.
- Pengajaran tentang hal mengajarkan iman (Kel 17:13-14). Allah menyuruh Musa menuliskan kemenangan atas Amalek dalam kitab dan mengingatkan peristiwa itu kepada Yosua. Allah ingin Yosua tahu bahwa kemenangan atas Amalek bukan karena kemampuan bangsa Israel sendiri tetapi karena penyertaan Tuhan. Kita sebagai orang tua juga harus tahu dan menceritakan kepada anak bahwa pelayanan yang kita lakukan, kehidupan kita dapat terjadi karena kasih anugrah Tuhan, masalah yang terjadi dalam kehidupan dapat teratasi karena pemeliharaan Tuhan.

3. Mewariskan kebenaran dan Injil

- Kebenaran adalah fondasi dari gereja
- Nasehat Paulus kepada Timotius tentang penyesat (1 Tim 4:1)
- Untuk mewariskan kebenaran, kita sendiri harus berpegang teguh kepada kebenaran (2 Tim 1:13-14)
- Kebenaran harus diwariskan karena kebenaran yang kita imani tidak akan berubah (Kel 24:12-13). Seperti Musa mengajak Yosua ke Gunung Sinai saat Musa menerima firman Allah dan Yosua tetap percaya (dan tidak mengubah kebenaran) saat menggantikan Musa, kita sebagai generasi yang lebih tua juga harus mengajak generasi muda untuk percaya dan menerima kebenaran
- Injil diberitakan dari satu orang ke orang lain (Yoh 4:35-38; 12:24). Pengajaran Yesus tentang biji gandum yang mati: jika biji gandum tidak mati, tidak akan tumbuh gandum yang baru. Dalam penginjilan harus rela berkorban, kita dengan semangat dan tidak henti-hentinya menceritakan kepada orang lain kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Urusan orang lain mau menerima dan datang ke gereja kita serahkan kepada Tuhan.

4. Mewariskan pelayanan

- Melakukan pelayanan berarti bekerja sama dengan Tuhan. Contoh: Adam. Tugas Adam untuk memelihara ciptaan Allah dan Adam bekerja sama dengan Tuhan dengan menamai hewan.
- Melayani jemaat Allah (1 Tim 3:15). Melayani jemaat Allah disamakan dengan mengepalai keluarga. Sebagai orang tua dalam keluarga kita memiliki kasih dan pengajaran untuk anak. Kita harus melayani dengan kasih dan sesuai dengan perintah Allah.
- Yesus melakukan pelayanan hanya dengan dua cara: dengan Firman Tuhan dan dengan Roh Tuhan (Yoh 6:56). Yesus tidak pernah melakukan pelayanan dengan cara dunia yaitu menarik orang dengan mengabarkan apa yang disukai orang. Pelayanan Yesus untuk menyelamatkan jiwa manusia. Oleh karena itu kita melakukan pelayanan harus berdasarkan firman Tuhan bukan cara dunia.

Kalau empat hal ini tidak diwariskan ke generasi muda, maka iman & perbuatan mereka akan keluar dari kehendak Tuhan. Alasan mereka datang ke gereja dan melakukan pelayanan tidak akan sesuai dengan kehendak Tuhan. Hal penting yang diketahui adalah kita harus mewariskan empat hal ini sesuai dengan kehendak Tuhan dan empat hal ini harus kita miliki karena kita tidak dapat mewariskan sesuatu yang tidak dimiliki. Hubungan antar generasi harus seperti Paulus dan Timotius. Generasi tua harus mengajarkan pengalaman rohani ke generasi muda, sedangkan generasi muda harus mau menerima nasihat dari generasi tua (1 Tim 1:1-2).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...