Jumat, 15 Desember 2017

Perlukah Kita Natalan?

NATAL ADALAH URUSAN BESAR

Natal adalah peristiwa terbesar di kalender Inggris. Sejak awal Desember, topik utama dalam perbincangan adalah belanja Natal, persiapan untuk santap Natal, dan pengaturan acara kumpul-kumpul keluarga.

Dua minggu sebelum hari besar itu, dekorasi Natal mulai bermunculan di kantor: berjibun kartu Natal berdatangan lewat pos atau di kotak surat masuk, dan persediaan pai daging dan cokelat yang tak bakal habis dimakan kian menumpuk di ruang minum teh. Kelompok-kelompok penyanyi lagu-lagu Natal, diorganisir oleh badan-badan amal dan gereja, mencegat orang-orang di stasiun kereta untuk mencari sumbangan. Suka atau tidak, Natal sudah tiba. 

Bagi mereka yang tidak merayakan Natal, apa yang bisa dilakukan untuk menghindari situasi di atas? Bagi orang-orang non-Kristen, mereka tinggal bilang, "Saya bukan orang Kristen, saya tidak merayakan Natal." Bahkan orang juga bisa mengaku, "Saya atheis," atau "Saya ini Ksatria Jedi, tidak merayakan Natal." Sulit untuk mengatakan, "Saya Kristen, tapi tidak merayakan Natal."

Sebagai umat Kristen, kita terlibat dan berpartisipasi serta bersumbangsih secara aktif di masyarakat. Kita menghabiskan sebagian besar waktu kita bersama teman-teman, murid-murid, langganan, dan rekan kerja non-Gereja Yesus Sejati (1Kor. 5:8-10).

Dikotomi antara sesuatu yang dijabarkan Yesus sebagai "bukan dari dunia" (Yoh. 15:19) akan tetapi"ada di dalam dunia" (Yoh. 17:15) membingungkan banyak umat percaya: Seberapa jauh kita berbaur dengan masyarakat? Haruskah kita terlibat dalam kebiasaan dan kegiatan budaya setempat? Seandainya kita terlibat, di mana kita harus menarik garis batas yang tidak akan pernah kita seberangi? Bagaimana kita harus menanggapi perbedaan pendapat di antara jemaat Gereja Yesus Sejati mengenai hal ini?

Perpaduan antara Tradisi Pagan dan Agama

Natal yang kita kenal sekarang adalah peleburan dari tata cara, adat istiadat, dan kisah-kisah yang dihafal dan diturunkan dari generasi ke generasi. Beragam tradisi ini kurang ada kaitan jelas dan hubungannya dengan kepercayaan Kristen, bila kita tidak mau menyebut praktik ini berakar dari penyembahan berhala (paganisme).

Keluarga Kristen perayaan-Natal pada umumnya punya sebatang pohon Natal di ruang tamunya. Anak-anaknya yang masih kecil ikut berperan dalam drama kelahiran Yesus di sekolah. Keluarga dan sahabat saling bertukar kado yang oleh orangtua dan anak-anak dianggap berasal dari tokoh yang bernama Santa Claus.

Ada orang yang menelusuri asal-usul pohon Natal sampai ke era sebelum Kristen; pohon dan dahan digunakan dalam upacara-upacara di budaya kuno. Orang Mesir kuno, untuk merayakan titik balik matahari musim dingin (winter solstice – hari paling pendek dalam setahun), membawa pohon kurma muda ke dalam rumah sebagai simbol kehidupan yang mengalahkan kematian. Sewaktu orang-orang Romawi merayakan pesta Saturnus, dalam upacaranya ada acara menaikkan dahan pohon cemara (evergreen – pohon yang di musim dingin daunnya tetap hijau, tidak rontok). Orang-orang Skandinavia awal juga disebut-sebut sangat menghormati pohon-pohon cemara.

Mistletoe (sejenis benalu berbuah beri putih) punya tempat istimewa dalam perayaan Natal orang Inggris. Ranting mistletoe digantung di dalam rumah dan, menurut tradisi keriaan Natal, setiap orang yang saling bertemu di bawahnya harus berciuman. Tradisi ini berakar dari kepercayaan bahwamistletoe dapat memberikan kesuburan.

Sekarang ini, sekolah dan gereja mengadakan kunjungan ke panti-panti jompo dan menyanyikan lagu-lagu Natal populer di sana. Banyak keluarga yang menikmati tradisi Natal yang mengutamakan acara-acara komunitas, seperti menghadiri parade Natal.

Perayaan-perayaan Natal keagamaan yang memperingati kelahiran Yesus biasanya dipusatkan pada malam Natal. Gereja-gereja Katolik Roma merayakan misa Natal pertama pada tengah malam, dan gereja-gereja Protestan mengadakan kebaktian Natal berpenerangan lilin pada larut malam Natal. 

Tradisi Tanpa Iman
Terlepas dari latar belakang agama dalam Natal, di Inggris perayaan ini sudah nyaris tidak mengandung muatan agama sama sekali. Bagi banyak orang, Natal sudah turun makna menjadi penghamburan hadiah, makanan, dan pesta pora. Bahkan orang-orang atheis pun ikut menikmati musik musimannya, bergirang menerima kado istimewa dari keluarga dan sahabat, serta mengucapkan "Selamat Natal" kepada semua orang.

Pertanyaannya, salahkah bila kita ikut ambil bagian dalam perayaan yang sama sekali tidak mengandung muatan agama? Kita tidak bakal ditegur karena mengingat, menghormati, dan ambil bagian dalam perayaan Remembrance Day (hari besar tahunan yang dirayakan di Inggris pada Minggu kedua di bulan November untuk mengenang orang-orang yang tewas dalam perang).

Banyak jemaat Gereja Yesus Sejati yang menabukan segala hal yang berhubungan dengan Natal. Bila kita mengikuti pola pikir semacam itu, kita tidak boleh terlibat dalam segala aspek Natal: tidak ada makan siang Natal di kantin, tidak menerima kartu Natal, dan tidak menghadiri acara-acara Natal.

Tak diragukan, kebijakan "bumi-hangus" semacam ini dapat melindungi jemaat dari segala bahaya. Akan tetapi, kepatuhan buta tanpa disertai pengetahuan dan pengertian yang benar tidaklah lebih baik dari takhyul dan pada akhirnya tidak akan dapat bertahan menghadapi ujian waktu. Hanya bila kita mampu memahami dan menghayati kepercayaan kita melalui firman Allah dan Roh Kudus-lah, kita dapat berdiri teguh dan bertindak dengan penuh tanggung jawab dan akal sehat.

MEMEGANG PERINTAH ALLAH

Alkitab dengan amat jelas dan tegas mengingatkan kita untuk setia mematuhi perintah Tuhan. Umat pilihan tidak boleh mengikuti cara-cara bangsa-bangsa lain menyembah dewa-dewa mereka. Sebagai gambaran atas prinsip ini, Tuhan tidak mengizinkan adanya tiang dan berhala di dekat mezbah-Nya (Ul. 16:21,22). Kita tidak dapat menggantikan Allah dengan allah-allah lain, ataupun diizinkan untuk menetapkan cara ibadah di luar apa yang telah Ia perintahkan kepada kita (Ul. 12:2-4).

Menyembah berhala dan membakar anak (Ul. 12:31) adalah tindakan keagamaan yang oleh para pelakunya dipercaya dapat memunculkan tanggapan dari dewa-dewa mereka. Ke-450 nabi Baal berseru keras-keras dan menoreh-noreh diri (1Raj. 18:28), tapi tak ada khasiatnya. Sekalipun nabi-nabi palsu ini benar-benar mempercayai apa yang mereka lakukan, dewa-dewa mereka tidak mengabulkan panggilan mereka. Walaupun Iblis dapat menggunakan kesempatan ini untuk melaksanakan rencananya, kepercayaan yang salah tidak akan membawa manfaat apa-apa dan tidak ada khasiatnya.

Tuhan memerintahkan umat pilihan-Nya agar tidak menoreh-noreh diri atau menggunduli dahi demi orang mati (Ul. 14:1). Sebagai anak Allah, kita tidak boleh memperlakukan Tuhan sebagaimana bangsa-bangsa lain memperlakukan dewa-dewa mereka.

Musa memberitahu bangsa Israel:

"Jangan engkau berbuat seperti itu terhadap TUHAN, Allahmu; sebab segala yang menjadi kekejian bagi TUHAN, apa yang dibenci-Nya, itulah yang dilakukan mereka bagi allah mereka; bahkan anak-anaknya lelaki dan anak-anaknya perempuan dibakar mereka dengan api bagi allah mereka. Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya." (Ul 12:31,32)

Larangan ini dapat diteliti pada tiga tingkatan.

Kepercayaan yang Salah

Setiap sistem, kepercayaan, atau praktik yang membangun kebenarannya sendiri sebagai pengganti kebenaran Allah, adalah keliru dan tidak dikenan Tuhan. Setiap sistem kepercayaan, yang dilakukan berdampingan dengan atau ditambahkan pada doktrin tradisional dan kepercayaan dasar, haruslah ditinggalkan (Kol. 2:16-23).

Baik Natal maupun perayaan kelahiran Yesus tidaklah memiliki pembenaran alkitabiah. Jika kita percaya bahwa menghadiri kebaktian Natal atau bahwa merayakan Natal adalah suatu keharusan, maka itu adalah kepercayaan yang salah. Kita tidak boleh terlibat dalam aktivitas seperti ini karena iman kita akan dikompromikan.

Kurang jernihnya iman kita dan kurangnya keyakinan kepada Tuhan seringkali menyebabkan iman dan perbuatan kita tercampur baur sehingga berkurang kemurniannya. Ini bisa berupa perbuatan sesamar membawa jimat keberuntungan yang memberikan ketenangan pikiran. Juga bisa berbentuk partisipasi aktif dalam ritual dan praktik keagamaan (Gal. 4:9,10; Kol. 2:16-23), atau giat berpantang makanan tertentu (Rm. 14:2).

Jika seseorang meragukan kepercayaannya sendiri, itu tidak berdasarkan iman, dan adalah dosa (Rm. 14:23). Demikian juga, percaya bahwa makan pai daging atau menggantung mistletoe di rumah dapat membawa keberuntungan adalah bertentangan dengan ajaran Alkitab. Kepercayaan semacam ini keliru dan tidak bermanfaat, hanya merusak.

Simbolisme

Simbolisme, baik dalam agama maupun dunia sekuler, memainkan peran penting dalam kehidupan kita. Merek-merek bergengsi merupakan simbol kekayaan, kedudukan, dan keistimewaan. Mengenakan gelang karet dengan warna tertentu melambangkan solidaritas dan dukungan pada lembaga atau idealisme tertentu.

Simbolisme juga memainkan peran yang sangat penting dalam Alkitab. Sunat merupakan bukti perjanjian antara Allah dan Abraham (Kej. 17:11); pelangi merupakan tanda perjanjian antara Allah dan bumi (Kej. 9:12,13). Tindakan mengikat firman Allah di tangan, menjadikannya lambang di dahi, menuliskannya di tiang pintu rumah dan pada pintu gerbang melambangkan ketaatan mutlak pada firman Allah (Ul. 6:8,9).

Simbol itu sendiri tidaklah bernilai apa-apa jika para pemegangnya tidak mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut dalam hidup mereka; sebaliknya hanya akan menanamkan rasa aman yang palsu. Orang-orang Farisi memakai tali sembahyang yang lebar dan jumbai yang panjang (Mat. 23:5) sebagai simbol kesalehan mereka; ini membuat mereka tidak mendapatkan pujian dari Yesus karena mereka lebih suka dipuji manusia daripada melakukan perintah Allah.

Yoel mengingatkan rakyat agar mengoyakkan hati dan bukan jubah mereka (Yl. 2:13). Kita harus peka terhadap apa yang kita pakai, bawa, dan lakukan.

Meletakkan pohon Natal di ruang tamu dapat melambangkan bahwa kita juga menganut nilai-nilai hari besar itu, yang bisa berarti minum berlebihan, menghadiri pesta liar, pergi ke perayaan keluarga dan perkumpulan sosial, atau merayakan kelahiran Yesus.

Sebagai jemaat Gereja Yesus Sejati, kita harus bertanya, "Apakah aku juga menganut nilai-nilai ini?" dan "Mengapa aku terlibat dalam hal-hal yang tidak aku setujui atau anut?" Jika kita tidak menganut nilai-nilai ini, untuk apa merayakan Natal?

Kerusakan Jasmani dan Rohani

"Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1Kor. 6:20)

Allah sudah memilih kita dari dunia dan dunia membenci kita (Yoh. 15:19), namun Yesus tidak berdoa supaya kita dibawa keluar dari dunia (Yoh. 17:15). Sudah menjadi sifat manusia ingin disukai oleh orang-orang di sekitarnya: keluarga, teman, dan rekan kerja. Tetapi "keanehan" kita sebagai anak-anak Allah membuat kita terpisah dari dunia dan merupakan alasan mengapa dunia membenci kita (Yoh. 15:19). Semakin kita membaurkan diri dengan dunia ini, semakin kita disukai olehnya. Kita harus menyadari kerusakan rohani dan bahaya yang kita paparkan pada diri sendiri dan saudara-saudari seiman kita dengan berpartisipasi dalam aktivitas Natal.

Tindakan tukar-menukar hadiah Natal atau memasang pohon Natal di ruang tamu kita bukanlah dosa. Tetapi, itu merupakan bagian dari proses pembauran yang tanpa sadar akan kita anut.

Allah sudah memperingatkan umat-Nya dengan jelas dan tegas selama berabad-abad agar jangan mengikuti kebiasaan bangsa-bangsa lain (Ul. 8:19). Rangkaian firman kebenaran ini sekali dan selamanya sudah dipercayakan kepada orang-orang kudus dan diwariskan dari generasi ke generasi (Yud. 1:3; 2Tim. 1:13, 2:2). Kita tidak dapat mengabaikan atau mengubah firman Allah.

Setan biasanya mengubah perintah Allah secara tersamar dan berhasil menyebabkan orang jatuh dalam dosa (Kej. 3:4; Yud. 1:4). Kita harus berjaga-jaga agar tidak memberikan dasar bagi Iblis, dengan memahami bahwa kemurtadan merupakan suatu proses – seperti Lot yang setahap demi setahap memindahkan kemahnya mendekati Sodom (Kej. 13:12), kita pun lambat-laun akan menjauh dari kebenaran sewaktu memunguti tradisi dan cara-cara dunia.

TERLIBAT SECARA POSITIF DI DALAM DUNIA

Dalam Ul. 22:9-11, Tuhan memperingatkan kita agar jangan mencampurkan benih, binatang, dan kain yang berbeda jenis. Mengapa Tuhan mencemaskan benda-benda materi ini? Tidakkah Ia mengacu pada sesuatu yang lebih bermakna?

Yesus telah memberikan teladan yang baik untuk kita ikuti – Dia ada di dalam dunia tetapi tidak menjadi milik dunia ini. Dia didakwa karena makan dan minum, menunjukkan bahwa kadang kala Ia terlibat dalam aktivitas duniawi, seperti menghadiri perjamuan kawin. Tetapi di saat lain, Ia menjalani hidup bak pertapa, berdoa dan berpuasa.

Ia peka terhadap kebutuhan jasmani dan emosi orang lain dan tidak keberatan melanggar aturan (tradisi manusia) serta menyatakan ketidaksetujuan. Pragmatisme (cara menghadapi masalah dengan akal sehat, bijaksana, dan sederhana) seperti inilah yang harus kita tiru. Kita tidak aktif memeluk tradisi Natal dengan mengirimkan kartu Natal, memasang pohon atau hiasan Natal di ruang tamu kita, atau merencanakan pesta Natal di kantor atau universitas; kita juga tidak perlu melarikan diri dari suatu acara di masa Natal.

Kalau kita ikut serta dalam kegiatan-kegiatan di masa-Natal, seperti menghadiri santap Natal atau mengizinkan anak-anak kecil ikut berperan dalam acara Natal di sekolah mereka, kita harus mengajukan pertanyaan ini: Apakah kegiatan itu mengandung makna rohani baik bagi kita maupun bagi orang yang mengundang kita? Kalau jawabannya tidak, maka acara itu tidak ada bedanya dengan acara sekuler lainnya. Lalu kita harus bertanya: Apakah kita memaparkan diri terhadap kerusakan jasmani maupun rohani? Apakah kita mengirimkan sinyal yang salah kepada orang-orang yang lemah iman atau kebingungan? Kalau iya, lebih baik kita tidak ambil bagian dalam aktivitas seperti itu.

Dengan pola pikir yang benar, ikut serta secara pasif dalam acara-acara tertentu di masa-Natal bukanlah dosa, tahu bahwa itu tidak benar. Contohnya, menerima kartu Natal bukanlah dosa asalkan kita tahu bahwa ini hanyalah perwujudan niat baik dari seorang teman di masyarakat.

Namun demikian, kita tidak mau dianggap menganut nilai-nilai yang keliru. Jadi, kalau seorang teman mengundang kita untuk kumpul-kumpul semasa Natal, kita tidak perlu takut menerimanya. Tapi kita harus ingat bahwa kita harus mengenakan rupa Yesus ke mana pun kita pergi.

Vincent Yeung - Cambridge, UK

Sumber: Manna 56 / Warta Sejati 63

Jumat, 17 November 2017

Teladan Daud


Daud, berasal dari bahasa Ibrani "daviy" yang berarti "yang dicintai"

Daud menjadi raja saat berumur 30 tahun, 8 tahun di Hebron dan 32 tahun di Israel.

4 peran Daud

1. Seorang Gembala (1 Sam 16:11)
2. Pemain kecapi (1 Sam 16:14-23)
3. Pemimpin pasukan (1 Sam 18:5)
4. Pemimpin rohani (2 Sam 6:12b-13)

Sebab Daud mendapat menjalankan peran dan mendapat kasih Tuhan:

1. Melakukan semua kehendak Tuhan (Kis 13:22)

Yang Tuhan ingin dari kita (Mkh 6:8):
- berlaku adil menurut pandangan Tuhan 
- setia walaupun banyak cobaan
- hidup rendah hati di hadapan Tuhan terutama setelah mendapat kesuksesan

Selasa, 14 November 2017

Meneladani Doa Kristus

Bagian 6 dari KKR "Meneladani Kristus"


Yesus adalah Allah yang menampakkan diri dalam diri manusia sehingga ada dua pribadi yaitu pribadi manusia dan pribadi Allah (Rm 9:5). Sebagai manusia, Yesus memiliki kelemahan manusia: bisa lapar, marah, lelah dan perlu berdoa. Karena manusia penuh kelemahan, maka Yesus sangat mementingkan doa (Luk 18:1). Doa itu wajib, harus selalu dilakukan seumur hidup. Kebiasaan Yesus tentang berdoa:

1. Berdoa di pagi hari (Mrk 1:35)

Pagi adalah waktu terbaik untuk berdoa karena pikiran masih segar (Mzm 88:14).

2. Waktu dibaptis, Yesus berdoa (Luk 3:21)

Yesus dibaptis untuk menggenapi firman Allah, memberi contoh, menunjukkan setelah dibaptis menjadi anak Allah. Berdoa sebelum dibaptis untuk meminta pengampunan kepada Tuhan.

3. Doa puasa (Mat 4:1-2)

Puasa berarti tidak makan dan minum disertai dengan berdoa. Puasa tidak boleh agar dilihat orang lain atau untuk keinginan duniawi, puasa harus ada tujuan rohani seperti minta perlindungan Tuhan, mohon pengampunan, untuk mengerti kebenaran, untuk mengusir setan, menaklukkan keinginan daging, untuk pekabaran Injil.

Meneladani Kelemahlembutan Yesus

Bagian 5 dari KKR "Meneladani Kristus"


Zak 9:9 menubuatkan raja (raja rohani) yang mengendarai keledai muda dan lemah lembut, nubuat ini digenapi oleh Yesus. Yesus sendiri mengatakan bahwa diri-Nya lemah lembut (Mat 11:29), Paulus juga menyampaikan bahwa Kristus lemah lembut dan ramah (2 Kor 10:1).

Kita harus meneladani keramahan dan Kelemahlembutan Yesus. Kelemahlembutan Yesus berarti memiliki kekuatan rohani seperti Yesus. Lemah lembut seperti air yang bisa dipakai bermain tetapi air juga kuat, bisa membuat kerusakan, bencana.

Ciri orang lemah lembut:

1. Perkataan menunjukkan sopan santun, ramah, tidak kasar

2. Tidak mudah marah

3. Hati tulus, ikhlas, tidak munafik

4. Bisa menguasai diri

5. Dapat marah hanya pada saat yang tepat, marah demi kebenaran

6. Memiliki keberanian berpegang teguh pada kebenaran

7. Tidak keras kepala, mau menerima pengajaran dan nasehat orang lain

8. Tidak mudah tersinggung

9. Bisa menghargai pendapat orang

Sabtu, 11 November 2017

Meneladani Ketaatan Yesus

Bagian 4 dari KKR "Meneladani Kristus"


Yesus adalah Allah yang menyatakan diri dalam rupa manusia (1 Tim 3:16). Secara roh Dia adalah Allah, secara jasmani dia adalah Allah. Sebagai manusia Dia taat dalam banyak segi:

1. Taat pada orang tua (Luk 2:51)

Secara jasmani, Yesus adalah anak Yusuf dan Maria. Sebagai anak manusia, Yesus taat pada orang tua, Dia mau diasuh oleh Yusuf dan Maria.

Umat Kristen berbakti pada orang tua selama mereka hidup. Umat Kristen harus menghormati orang tua ada dibatasi oleh kebenaran Tuhan (Ef 6:3). Maksudnya jika perintah orang tua itu diluar kebenaran Allah seperti menyembah berhala, kita tidak boleh mentaati.

2. Taat pada pemimpin

Ketika Yesus hidup, orang Yahudi berada dibawah kekuasaan kerajaan Romawi. Ketika Yesus akan ditangkap, Yesus tidak melawan (Yoh 18:12-13).

Kita harus taat pada dua pemimpin, yaitu pemimpin dunia (aparatur negara) dan pemimpin rohani (pendeta) seperti yang diperintahkan pada Ibr 13:17. Ketaatan ini juga ada dalam batasan kebenaran Tuhan. Jika perintah dari aparat tidak sesuai dengan kebenaran, maka kita tidak melakukannya, dengan berbagai resikonya.

Meneladani Doa Kristus

Bagian 3 dari KKR "Meneladani Kristus"


Yesus adalah Allah yang menampakkan diri dalam diri manusia sehingga ada dua pribadi yaitu pribadi manusia dan pribadi Allah (Rm 9:5). Sebagai manusia, Yesus memiliki kelemahan manusia: bisa lapar, marah, lelah dan perlu berdoa. Karena manusia penuh kelemahan, maka Yesus sangat mementingkan doa (Luk 18:1). Doa itu wajib, harus selalu dilakukan seumur hidup. Kebiasaan Yesus tentang berdoa:

1. Berdoa di pagi hari (Mrk 1:35)

Pagi adalah waktu terbaik untuk berdoa karena pikiran masih segar (Mzm 88:14).

2. Waktu dibaptis, Yesus berdoa (Luk 3:21)

Yesus dibaptis untuk menggenapi firman Allah, memberi contoh, menunjukkan setelah dibaptis menjadi anak Allah. Berdoa sebelum dibaptis untuk meminta pengampunan kepada Tuhan.

3. Doa puasa (Mat 4:1-2)

Puasa berarti tidak makan dan minum disertai dengan berdoa. Puasa tidak boleh agar dilihat orang lain atau untuk keinginan duniaei, puasa harus ada tujuan rohani seperti minta perlindungan Tuhan, mohon pengampunan, untuk mengerti kebenaran, untuk mengusir setan, menaklukkan keinginan daging, untuk pekabaran Injil.

Memahami dan Meneladani Kasih Kristus

Bagian 2 dari KKR "Meneladani Kristus"

Surat Paulus kepada jemaat di Efesus dalam Ef 3:18 menunjukkan Paulus berdoa untuk mereka dan orang kudus (jemaat lain diluar jemaat Efesus) agar mereka dapat memahami kasih Kristus.

Kasih Kristus itu lebar, panjang, tinggi, dalam. Ukuran ini bukan ukuran matematika melainkan ukuran rohani.

1. Lebar

Lebar berarti memanjang ke kiri dan kanan, menunjukkan kasih-Nya kepada manusia. Kasih manusia umumnya sempit tetapi kasih Tuhan itu lebar. Dia mengasihi tidak hanya orang Yahudi tetapi juga segala bangsa, seperti yang Allah sendiri nyatakan pada Abraham (Kej 12:3; Gal 3:14).

Kasih manusia umumnya sempit dan suka membedakan antar ras dan bangsa, oleh karena itu harus meneladani kasih Kristus. Bukti bahwa kasih Kristus lebar saat Yesus mau datang bergaul dengan wanita Samaria (Yoh 4:9,27).

Dalam gereja bisa terdapat blok, blok orang kaya dan miskin namun kehendak Kristus adalah gereja menjadi satu, tidak ada yang membeda-bedakan.

2. Panjang

Meneladani Perilaku Kristus

Bagian 1 dari KKR "Meneladani Kristus"

Rasul Petrus dalam 1 Ptr 2:21 menuliskan bahwa jemaat dipanggil untuk menderita dalam Kristus karena Yesus sudah menderita bagi kita dan memberikan teladan untuk kita ikuti. Yesus berkata untuk mengikut Tuhan harus menyangkal diri dan memikul salib, yaitu menghilangkan keakuan dan mau menderita bagi Tuhan.

Ada banyak teladan Kristus. Dalam hal perilaku sebagai seorang yang diutus Bapa:

1. Tidak menuruti kehendak sendiri namun kehendak Bapa (Yoh 5:30)

Kita harus berpikir dan berbuat menurut kehendak Allah. Rasul Paulus menasihati jemaat Tesalonika untuk hidup menurut kehendak Allah (1 Tes 2:12) dan kehendak Allah adalah firman-Nya.

Sebelum melakukan perbuatan harus berpikir apakah perbuatan kita sesuai dengan kehendak Allah bukan kehendak sendiri, jika tidak sesuai kehendak Allah, maka kita harus tidak melakukan perbuatan itu. Petrus pernah berbuat sesuatu yang tidak sesuai kehendak Allah (Mat 16:21-23) dan Yesus menegor dengan keras, walaupun motivasi Petrus baik namun tidak sesuai kehendak Allah.

Gereja adalah kerajaan Allah (Rm 14:17), tidak boleh menarik jiwa dengan cara dunia harus mengandalkan Roh Kudus dan kebenaran. Filipus yang saat melayani di Samaria, banyak mukjizat terjadi dan banyak orang bertobat (Kis 8:5-8), tiba-tiba malaikat mengutus Filipus untuk pergi dari situ (Kis 8:26-30). Filipus tidak menuruti kehendak sendiri (dan tetap tinggal di Samaria) tetapi taat menurut kehendak Allah.

Lebih Banyak, Lebih Besar, Lebih Baik

Hal yang lebih ini bukan tentang hal jasmani tapi tentang hal rohani. Hal rohani harus lebih banyak, lebih besar, dan lebih baik. Tiga hal ini yang harus diupayakan jemaat.

Lebih banyak= lebih banyak berbuah (Yoh 15:2,8)

Jemaat dilukiskan sebagai pohon yang ditanam oleh pemiliknya, yaitu Yesus. Pemilik ingin pohonnya berbuah banyak dan buahnya harus baik. Oleh karena itu Tuhan menghendaki jemaat menghasilkan buah yang baik dan berbuah lebih banyak.

Dikatakan berbuah lebih banyak jika:

1. Lebih banyak membawa jiwa pada Tuhan

Di Alkitab mencatat tokoh bernama Barnabas yang berbuah lebih banyak dengan membawa banyak orang pada Tuhan (Kis 11:24)

2. Lebih banyak berbuat kebajikan/kebaikan

Dorkas (Kis 9:36) berbuat baik kepada semua orang. Kita juga harus berbuat baik pada semua orang terutama (prioritaskan) saudara seiman (Gal 6:10). Berbuat baik bisa banyak hal: mendoakan, menolong, memberi jalan, dll. Tuhan itu adil, akan membalas perbuatan baik yang kita lakukan.

3. Lebih banyak menghasilkan buah roh (Gal 5:22-23)

Jemaat sejati tidak cukup menerima Roh Kudus tetapi harus menghasilkan buah roh yang lebih banyak tidak hanya sekedar menghasilkan.

Jemaat adalah pohon yang ditanam oleh Tuhan. Jika pohon tidak menghasilkan buah atau menghasilkan tapi buah yang tidak baik pasti akan ditebang (Mat 3:10). Jadi jemaat harus banyak membawa jiwa, banyak berbuat kebajikan, banyak menghasilkan buah roh.

Minggu, 08 Oktober 2017

Kasih Allah


1 Yoh 4:7-8

Allah menciptakan manusia sesuai dengan rupa Allah dan karena Allah adalah kasih berarti di dalam manusia juga terdapat kasih. Oleh karena itu kita dapat mengasihi diri sendiri, saudara, keluarga, pasangan hidup, atau orang lain.

Menjelang akhir zaman, kasih akan semakin tawar. Manusia akan lebih mengasihi diri sendiri dan semakin tidak peduli dengan orang lain, artinya manusia tidak lagi memiliki pengenalan akan Allah dan tidak lagi mendekat kepada Allah. Hal ini membuat hubungan Allah dengan manusia menjadi renggang karena manusia tidak lagi mengenal Allah.

Tapi mari kita mengenal kasih Allah sehingga kita dapat mengaplikasikan kasih Allah pada kehidupan sehari-hari

1. Ef 3:18
Paulus berdoa agar jemaat Efesus memahami betapa panjang, lebar, tinggi dan dalamnya kasih Kristus. Manusia diselamatkan bukan karena kerja keras mereka tapi karena kasih karunia Allah.

Mengikuti Kehendak Allah


Kita percaya pada Yesus karena menaruh pengharapan setelah dunia akan masuk ke surga. Namun sebagian orang menaruh pengharapan pada dunia karena mereka melihat apa yang bisa dilihat mata. Dengan iman, kita menaruh pengharapan pada hal yang tidak bisa kita lihat yaitu kerajaan surga.

Kej 5:27 menceritakan Metusalah yang berumur 969 tahun. Apa arti Metusalah? Nama Metusalah adalah nubuat setelah orang ini mati akan terjadi bencana. Setelah Metusalah mati, terjadilah air bah. Perintah Allah pada Adam & Hawa adalah saat memakan buah pengetahuan yang baik & yang jahat hari itu mereka akan mati. Saat mereka memakan buah itu, mereka hanya melihat mereka telanjang, namun satu hari bagi Allah adalah seribu tahun bagi manusia. Jadi benar saat itu manusia telah mati, penghakiman telah terjadi saat manusia telah mati.

Sabtu, 07 Oktober 2017

Raja Abiam


Bahan: 1 Raj 15:1-8

ayat 1-3
Raja Abiam adalah raja kedua Kerajaan Yehuda. Ayahnya adalah raja Rehabeam sedangkan nama ibunya adalah Maakha. Dari sejak muda, Abia sudah dipersiapkan ayahnya untuk menjadi raja dengan ditunjuk sebagai pemimpin saudara-saudaranya (2 Taw 11:22). Ada perbedaan kisah raja Abiam di kitab 1 Raja-Raja dengan kitab 2 Tawarikh: dalam kitab 2 Tawarikh menyebut raja Abiam dengan Abia. Raja Abia/Abiam ditulis sebagai raja yang percaya kepada Allah sedangkan dalam kitab 1 Raja-raja, raja Abiam ditulis sebagai raja yang tidak sepenuh hati menyembah Allah.

Dalam kitab 2 Tawarikh, Raja Abia/Abiam saat berperang dengan Yerobeam (2 Taw 13:3-13) dapat memenangkan pertempuran karena dipimpin oleh Allah tapi pada kitab 1 Raja-Raja, raja Abiam/Abia adalah raja yang tidak sepenuh hati karena tidak menjauhkan diri dari berhala (1 Raj 15:12).

Jumat, 06 Oktober 2017

Berhutang Banyak

Bacaan Alkitab: Lukas 7

Dalam 7:37-50, terlihat kontras antara respons seorang perempuan berdosa terhadap Tuhan Yesus dengan respons seorang Farisi bernama Simon. Pada masa itu, bila seseorang mengadakan pesta, tuan rumah akan mencium tamu undangan yang datang serta memberikan air untuk mencuci kaki. Akan tetapi, ketika Tuhan Yesus datang, Simon tidak memberi salam dengan ciuman dan tidak menyediakan air untuk membasuh kaki. Sebaliknya, seorang perempuan berdosa sengaja datang untuk meminyaki kaki Tuhan Yesus dengan minyak yang mahal dan menciumi kaki-Nya. Tindakan perempuan berdosa yang begitu luar biasa itu adalah wujud dari kerinduan memberi yang terbaik. Tiadanya wujud kasih merupakan tanda bahwa seseorang merasa dirinya benar atau dosanya tidak terlalu banyak untuk diampuni. Sadarkah Anda bahwa perempuan berdosa itu harus mengumpulkan keberanian untuk menerobos masuk ke rumah Simon guna menunjukan kasih kepada Tuhan Yesus?

Walaupun Tuhan Yesus mengatakan, “Dosamu telah diampuni” (7:48),

Minggu, 01 Oktober 2017

Kenalilah Siapa Kita


Setiap orang harusnya mengenal dirinya, sehingga bisa menjalankan hidup dengan baik. Alkitab juga mengajarkan siapa diri kita:

1. Sebagai anak Allah (Gal 3:26)
Jika ingin disebut anak Allah harus melakukan beberapa hal
- berbuat kebenaran dan mengasihi saudaranya (1 Yoh 3:10). Berbuat kebenaran yang adalah firman Tuhan. Sebelum dapat berbuat kebenaran harus terlebih dahulu mengerti kebenaran firman Tuhan. Mengasihi saudara berarti tidak ada pertengkaran dan perselisihan. Kita bisa melaksanakan kasih seperti yang diajarkan Paulus (1 Kor 13:4-7)

Sabtu, 30 September 2017

Berani Menghadapi Tantangan



Umumnya orang pada zona nyaman tidak mau keluar menghadapi tantangan. Orang yang sukses adalah orang yang berani menghadapi tantangan, berani berjuang keluar dari zona nyaman, bukan hanya berdiam diri sambil berdoa kepada Tuhan.

Kesuksesan seseorang biasanya terlihat sesudah ia meninggal, orang yang sukses saat meninggal ternyata meninggalkan hutang berarti dia tidak sukses. Begitu juga dalam kerohanian, sudah merasa cukup rohani akhirnya berhenti membaca Alkitab, berhenti ibadah.

Respon terhadap tantangan

1. Lari dari tantangan
Hanya melihat dari kesulitan tantangan tersebut. Contoh perumpamaan Yesus tentang talenta. Talenta adalah ukuran mata uang uang yang cukup besar. Ada orang yang diberikan 10 talenta, 5 talenta, 2 talenta, dan 1 talenta. Orang yang menerima 1 talenta hanya melihat nilainya (1 talenta dibandingkan 10 talenta) mengubur talenta itu ke dalam tanah. Tuannya akhirnya marah dan menghukumnya. Kita jangan takut dan lari dari tantangan tersebut. Contoh lain orang Israel melawan Filistin ditantang pendekar dari Filistin yang tingginya sekitar 2 meter (1 Sam 17:4), orang Israel tidak ada yang berani (1 Sam 17:11)

Sekalipun lemah, Dipakai Tuhan

Bacaan Alkitab: Lukas 1

Maria memuliakan Tuhan karena merasa diperhatikan oleh Tuhan. Perkataan “Ia telah memperhatikan” menjelaskan tentang belas kasihan Tuhan. Belas kasihan Tuhan menjadi alasan untuk memuji Tuhan karena Maria menyadari bahwa dirinya hanyalah hamba yang rendah. Secara status sosial pun,

Selasa, 26 September 2017

Persembahanku Bagi Sang Raja

Bacaan Alkitab: Mazmur 45

Bila ada tokoh besar—misalnya pemimpin kita—yang sangat kita kagumi dan hormati, mungkin kita rela memberikan yang terbaik yang bisa kita berikan kepadanya. Mazmur 45 adalah nyanyian pernikahan raja yang dipersembahkan bagi Sang Raja yang sangat dikasihi dan dikagumi penulis. Ia memuji keelokkan Sang Raja yang ucapan mulutnya penuh kemurahan dan kekuatannya penuh semarak serta keagungan. Sang Raja berjalan dalam kebenaran, perikemanusiaan, dan keadilan, serta melakukan perbuatan-perbuatan besar.

Apa Bedanya Danau Galillea dan Laut Mati

Apakah Persamaan dan Perbedaaan antara Danau Galilea dan Laut Mati ( Dead Sea ) ?

Pada dasarnya keduanya adalah sama² berbentuk danau dan berada dialiran sungai yg sama yaitu Sungai Yordan.

Perbedaan yang paling utama adalah walaupun Danau Galilea itu cukup besar tapi tetap saja disebut sebagai sebuah Danau, sedangkan Laut Mati yang juga berbentuk Danau tetapi sangat besar jadi biasa disebut juga dengan sebutan Laut.

Tapi ada perbedaan Penting yang dapat menjadi pelajaran bagi kita semua.

Senin, 25 September 2017

Menyembah Tuhan dalam Kasih dan Kebenaran


Bahan: Yoh 4:22-24

Apa maksudnya menyembah Tuhan dalam roh?

Menyembah dalam roh berarti tidak selalu harus menyembah Tuhan pada suatu tempat atau suatu kondisi tapi dimana pun bisa menyembah Tuhan dalam roh. Kita menyembah Tuhan dalam roh karena kita telah menjadi anak Allah (Yoh 1:11-13)

Bagaimana kita bisa fokus dalam roh? Dengan bantuan Roh Kudus yang diberikan oleh Allah (Yoh 3:31-34), siapa yang meminta kepadanya Allah akan memberikan. Kita sebagai umat yang percaya harus berjalan sesuai dengan kehendak Allah dan sesuai teladan Yesus (Yoh 3:35-36)

Minggu, 24 September 2017

Sesudah Air Bah



Bahan: Kej 8

Ayat 1-3
Kehidupan Nuh di dalam bahtera selama air bah turun pastilah sulit dengan banyaknya binatang yang juga tinggal didalamnya. Namun satu hal yang indah dicatat adalah Allah mengingat Nuh. Alkitab mencatat Allah mengingat juga tokoh lain, yang saat mereka menemui masalah Allah membantu mereka. Kita mungkin pernah merasa dilupakan oleh orang lain, namun Allah tidak pernah melupakan kita. Dia akan selalu mengingat dan membantu kita.

Ayat 4-10
Burung gagak dikeluarkan oleh Nuh untuk melihat kondisi bumi sesudah air bah. Burung gagak dalam air bah disebut Raven, salah satu jenis gagak yang besar dan parau suaranya. Siapakah gagak ini? Gagak ini adalah kita manusia, gagak dianggap sebagai simbol kematian begitu juga kita orang berdosa seharusnya tidak layak. Namun ternyata Nuh memberi kesempatan kepada gagak, Allah pun tetap memakai kita walaupun kita berdosa dan tidak layak.

Sabtu, 23 September 2017

TUHAN-lah Yang Menopang Aku

Bacaan Alkitab: Mazmur 41

Tidak seorang pun yang hidupnya selalu lancar dan baik. Seorang yang sehebat dan sekuat apa pun pasti suatu saat lemah, sakit, atau terluka, baik secara fisik maupun emosi. Anak-anak Allah pun mengalami hal yang sama. Yang menjadi masalah adalah bagaimana cara kita menghadapi hal itu?

Dalam bacaan Alkitab hari ini, Daud mengawali mazmur 41 dengan keyakinan bahwa Tuhan tidak meninggalkan orang yang peduli terhadap orang yang lemah (bandingkan dengan Amsal 29:7).

GERASA “ Arti sebuah nama “

GERASA Arti sebuah nama

Didalam kehidupan manusia “nama” adalah sesuatu yang sangat penting, begitu pentingnya sehingga seseorang tidak berani memberi nama sembarangan kepada anak atau cucunya, jika terjadi kesalahan pemberian nama (keberatan nama) maka di etnis tertentu ada tradisi mengganti nama dengan ritual khusus, namun di dunia yang serba unik ini ada juga yang mempunyai nama yang unik-unik, ada nama terpanjang sehingga

Ingatan yang Indah akan Perbuatan Tuhan

Bacaan Alkitab: Mazmur 40

Dalam hidup kita, ada banyak pengalaman yang sudah kita lalui dan ada banyak hal yang dapat kita ingat. Saat mengalami kesusahan, seringkali ingatan dan pengalaman masa lalu mempengaruhi cara kita menghadapi masalah saat ini.

Mazmur 40 yang kita baca hari ini diawali dengan ingatan yang indah akan kehadiran Tuhan dalam kehidupan Daud. Daud mengingat kembali saat ia sungguh-sungguh menantikan Tuhan, kemudian ia mengalami sendiri tindakan Tuhan menyelamatkan dia, sehingga ia dapat memuji Tuhan. Orang lain yang melihat perbuatan Tuhan itu pun menjadi takut kepada Tuhan, lalu percaya kepada Tuhan. Daud mengingat betapa banyaknya perbuatan besar yang pernah Tuhan lakukan dalam hidupnya. Ingatan terhadap pengalaman itu membuat Daud amat bersyukur dan membuat dia bersemangat menceritakan pengalaman-nya kepada orang lain. Ingatan tersebut juga membuat Daud mengandalkan Tuhan dan mengharapkan pertolongan-Nya yang dia yakini sebagai tidak pernah terlambat saat kesusahan datang dalam hidupnya.

Rabu, 20 September 2017

Tetaplah Hidup Benar di Hadapan Tuhan

Bacaan Alkitab: Mazmur 37

Dalam hidup kita, adakalanya orang jahat yang hidupnya jauh dari Tuhan justru hidupnya nampak selalu baik dan lancar, sedangkan kita yang berusaha hidup benar di hadapan Tuhan justru menjalani hidup yang tidak mudah, penuh pencobaan, pergumulan, bahkan kesesakan, yang membuat kita hampir putus asa dan menyerah. Apa yang harus kita lakukan?

Selasa, 19 September 2017

Betapa Berharganya Kasih Setia TUHAN


Bacaan Alkitab: Mazmur 36

Dunia yang kita tempati hari ini adalah dunia yang telah jatuh dalam dosa dan penuh dengan kejahatan. Setiap hari, kita mendengar, membaca, atau menonton berita televisi tentang berbagai kejahatan di lingkungan kita, di kota tempat kita tinggal, di negara kita, serta di belahan lain dunia ini. Bagaimana tanggapan kita terhadap berita-berita seperti itu?

Sabtu, 16 September 2017

Apa yang Diwariskan



Mengapa mewariskan itu penting? Karena misi Gereja sangat penting, yaitu misi menyelamatkan manusia dalam arti lain bekerja sama dengan Tuhan untuk dapat menyelamatkan manusia sesuai amanat agung Tuhan.

Amanat agung Tuhan Yesus adalah pemberitaan Injil. Jadi misi Gereja Yesus Sejati adalah melaksanakan amanat agung.

Misi ini hanya dapat dilaksanakan jika kita dapat melihat pentingnya amanat agung itu. Warisan diberikan dari satu generasi ke generasi agar misi itu dapat dilaksanakan

Apa yang harus diwariskan
1. Mewariskan kehidupan

Sabtu, 09 September 2017

Hidup Benar dihadapan Allah


Zakharia, beserta istrinya Elisabeth, ditulis Alkitab sebagai orang yang hidup benar dihadapan Allah (Luk 1:5-6).

Bagaimana hidup benar itu? Hidup benar berarti menjalankan perintah Allah (Rm 2:13; Ul 2:6:25

Kita akan membahas 4 dari 10 perintah Allah
1. Jangan ada padamu Allah lain dihadapan-Ku

Ada orang yang beribadah/ingat Tuhan hanya saat membutuhkan. Saat Tuhan dirasa tidak bisa menolong, dia tidak ragu mencari pertolongan ke dukun/allah lain, itu berarti dia telah menduakan Tuhan. Kita juga seringkali menduakan Tuhan. Karena ada sakit/pekerjaan/tugas kelompok di hari Sabat, maka kita sengaja melewatkan Sabat, Allah adalah Allah yang cemburu (Ul 6:15).

2. Jangan membuat bagimu patung untuk disembah

Pengorbanan dan Penderitaan Musa


Ibr 11:24-26 Musa setelah dewasa menolak dianggap sebagai anak putri Firaun dan meninggalkan semua kenikmatan dari Mesir

Musa bisa mengambil sikap sedemikian rupa karena iman. Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat (Ibr 1:1). Iman Musa muncul bermula dari orangtuanya (Ibr 11:23)

Jumat, 08 September 2017

Keteguhan Yusuf

Latar belakang Yusuf
- Yusuf anak Yakub dan Rahel (Kej 30:23-24).
- Arti nama Yusuf adalah Tuhan menambahkan.
- Alkitab mulai menceritakan tentang Yusuf di Kej 37:2 saat menggembalakan kambing domba bersama saudara-saudaranya
- Salah satu ciri khas Yusuf adalah sering bermimpi? (Kej 37:5-10)

Sikap saudara-saudaranya terhadap Yusuf
- Membenci Yusuf (Kej 37:4) karena Yakub lebih mengasihi Yusuf
- Iri hati kepada Yusuf (Kej 37:11) karena mimpinya
Tekanan yang dirasakan Yusuf dari saudara-saudaranya
- Dilemparkan ke sumur kering (Kej 37:23-24).
- Dijual menjadi budak (Kej 37:28)
- Menjadi budak Potifar, dirayu oleh istri Potifar, melarikan diri lalu ditangkap dan dipenjara (Kej 39:7-20)
- Membantu mengartikan mimpi juru minuman, tetapi akhirnya dilupakan jasanya

Rabu, 30 Agustus 2017

Teladan Yosia


Bahan: 2 Taw 34

Yosia
- Raja kerajaan Yehuda
- Berusia 8 tahun saat diangkat menjadi raja
- Mengikuti teladan yang baik dari raja-raja sebelumnya
- Melakukan pembaharuan iman kepada bangsa Israel

Tujuan: kita sebagai anak-anak Allah harus melakukan pembaharuan iman sampai menjadi pelaku firman

Teladan:

1. Menyembah Allah yang benar (2 Taw 34:3-7)

Senin, 28 Agustus 2017

Pengajaran Alkitab tentang Guru


1. Yak 3:1
Guru akan dihakimi dengan ukuran yang lebih berat.



Modal utama seorang guru adalah perkataan, guru mengajar dengan perkataannya.

Sebagai guru hendaknya perkataan tidak boleh berbeda dengan perbuatan. Lidah paling sulit dikendalikan (Yak 1:2) tapi itu adalah modal utama, sehingga akan dihakimi dengan ukuran yang lebih berat.

Namun kita patut bersyukur, karena dengan hal itu kita mendapat kesempatan untuk melatih diri lebih baik lagi.

2. 1 Kor 4:14-15

Jumat, 25 Agustus 2017

Hamba


Hamba=pelayan=pekerja
-punya atasan
-tidak memiliki kehendak bebas

Kita sebagai hamba (duniawi/rohani) harus mawas diri.

Dalam setahun kita sudah jadi hamba yg baik atau jahat?

Hamba yang baik merasa dirinya terikat dengan atasannya, hidupnya bukan miliknya lagi. Jika menyebut diri sbg hamba Kristus berarti hidup kita sudah terikat dengan Tuhan. Saat kita percaya dan dibaptis hidup kita sudah menjadi milik Kristus jadi tidak bisa bertindak seenak sendiri (1 Kor 6:20).

Mengaku hamba Kristus tapi masih mementingkan diri sendiri dan mengandalkan sepotong ayat alkitab "Roh penurut tapi daging lemah", itu berarti kita telah menjadi hamba yg jahat.

Harus minimal berusaha memberi porsi yg sama bagi tubuh. Makan makanan jasmani 3x sehari maka makan makanan rohani juga 3x sehari, bisa dimulai dengan berdoa.

Sebagai hamba hidup menjadi kehendak Kristus, namun kita diberi kebebasan. Sekarang mana yg akan kita ikuti? Jangan karena kita terikat maka kita merasa terkungkung, tidak bebas. Karena itu bertujuan agar kita tetap sesuai dengan kehendak-Nya. Diharapkan karena kita sudah ditebus dengan harga yg mahal (1 Ptr 1:18-19), kita meninggalkan cara hidup yang lama dan hidup menurut Kristus.

Berusaha menjadi hamba yang baik karena Tuhan telah menebus dengan mengorbankan diri-Nya, kita harus memuliakan Tuhan dengan diri kita, apa yg kita bisa, dengan seluruh kemampuan kita dan hidup kita mencerminkan Tuhan Yesus.

Hamba yang baik harus bekerja keras, bukan secara sengaja menganggur, tidak bekerja. Saat ada saudara seiman sedang lemah kita besuk jangan kita acuhkan. Yesus berkata jadikan semua bangsa murid-Ku, jadi kita harus bekerja keras untuk melakukan perintah Yesus. Jika kita hanya berdiam diri dengan keadaan gereja, gereja tidak akan maju. 

Lalu apa yang harus kita lakukan? Melakukan apa yg Tuhan perintahkan, tidak melanggar firman-Nya. Orang yg melanggar firman-Nya berarti telah bersekutu dengan dosa dan tidak akan diterima Tuhan (Mat 7:21).

Hamba yang baik tidak menonjolkan dirinya karena Tuhan mengetahui semua perbuatan kita. Hamba yg telah lama bekerja maupun hamba yg baru bekerja adalah sama dimata Tuhan. Jadi jangan karena kita sudah melakukan banyak pekerjaan Tuhan kita merasa benar karena Tuhan melihat kita apakah kita sudah sesuai dengan kehendak-Nya.

3 kehendak: Tuhan, setan, manusia

Kehendak yang paling berat adalah kehendak manusia/diri sendiri. Kehendak Tuhan bahkan setan jika kita tidak mau tidak akan dilakukan tetapi kehendak diri sendiri pasti akan dilakukan (jika kita sudah berkata malas, tidak ingin maka hal itu akan terjadilah)

Mat 25:45-47
Hamba yg baik adalah hamba yg melakukan sesuai kehendak pemikiknya, jadi jadilah hamba Kristus yg bauk dengan melaukan semua firman-Nya.


Akhirnya Terjadi Juga!

Bacaan Alkitab: Yeremia 39

Bagaimana perasaan seseorang saat apa yang telah dia nanti-nantikan terwujud? Tentu perasaannya lega dan penuh sukacita. Akan tetapi, seperti itukah perasaan Yeremia ketika nubuat tentang kehancuran Yerusalem terwujud?

Jatuhnya Yerusalem adalah momen yang paling dinanti oleh Yeremia karena peristiwa itu menggenapi nubuat yang ia sampaikan sebelumnya, sekaligus membuktikan bahwa ia adalah nabi sejati. Akan tetapi, peristiwa itu paling tidak ingin ia saksikan karena peristiwa itu amat mengerikan: kota Yerusalem dibakar, temboknya dihancurkan, para pembesarnya dibantai, dan penduduknya ditawan ke Babel, bahkan raja Zedekia dibutakan setelah dipaksa melihat anak-anaknya yang masih kecil disembelih (39:1-10). Peristiwa itu sesuai dengan peringatan Yeremia jika raja dan rakyat Yehuda menolak menyerah pada Babel yang dipakai Allah untuk menghukum mereka.

Yang menarik, di tengah peristiwa besar itu, Allah memberi perhatian khusus terhadap seorang Etiopia bernama Ebed-Melekh (39:11-18). Perhatian terhadap orang bukan Yehuda ini menunjukkan bahwa Allah itu adalah Allah bagi segala suku bangsa. Allah tidak ragu-ragu menghukum umat pilihan-Nya— yaitu bangsa Yehuda—yang memilih untuk hidup dalam dosa, sekaligus Allah tidak ragu-ragu menyelamatkan manusia dari segala suku dan bangsa yang mau percaya kepada rencana keselamatan dan kehendak-Nya.

Kehancuran Yerusalem menjadi peringatan bahwa status Anda sebagai umat pilihan Allah tidak akan menyelamatkan Anda dari konsekuensi dosa. Jika ada dosa yang masih Anda pelihara, buatlah tekad untuk meninggalkannya. Jika tidak, cepat atau lambat, disiplin Tuhan yang keras akan terjadi! 

Lukas 21:34
“Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti s uatu jerat.”

God Bless you. Oleh: Pdt. Yabes Order.

Kamis, 24 Agustus 2017

Menjadi Teladan

Bacaan Alkitab: 1 Tesalonika 1

Mengingat waktu pelayanan Rasul Paulus di Tesalonika amat singkat, mungkin kita kaget saat membaca bahwa jemaat Tesalonika bisa menjadi teladan bagi jemaat di sekitar mereka, bahkan dalam cakupan wilayah geografis yang cukup luas (1:7). Jemaat Tesalonika bisa menjadi teladan karena mereka memenuhi tiga persyaratan: Pertama, mereka menjalin relasi dengan Allah yang esa sehingga mereka disebut sebagai berada “di dalam Allah Bapa dan di dalam Tuhan Yesus Kristus” (1:1, perhatikan kata “di dalam”).

Selasa, 22 Agustus 2017

Jadi Nabi Memang Susah!

Bacaan Alkitab hari ini:
Yeremia 37

Tugas nabi Yeremia sulit karena dia harus menyampaikan kabar buruk, yaitu bahwa Yehuda akan kalah dan dijajah oleh bangsa Babel. Tak mengherankan bila rakyat dan para pemimpin Yehuda mengabaikan khotbah-khotbahnya (37:1-2).

Sikap Raja Zedekia pun sama. Di satu sisi, ia mengakui peran Yeremia sebagai nabi Allah dengan meminta petunjuk kepadanya saat pasukan Babel berhenti mengepung Yerusalem karena ancaman pasukan Mesir. Di sisi lain, ia mengabaikan peringatan Yeremia agar tidak meminta bantuan Mesir. Kejayaan Mesir hanya sementara karena pasukan Babel pasti kembali dan akan berhasil menghancurkan kota Yerusalem (37:3-10). Nubuat seperti itu membuat Yeremia dicap sebagai penghianat. Ketika hendak pergi ke kotanya (Anatot), Yeremia dituduh akan membelot ke pihak Babel dan ia ditahan oleh penjaga pintu gerbang (37:11-16). Akan tetapi—di dalam penjara—Yeremia menunjukkan bahwa dirinya tetap memiliki semangat hidup yang berkobar-kobar sebagai nabi Allah. Kondisi penjara yang membahayakan jiwa membuat ia memohon dipindahkan ke tempat lain, dan permohonannya dikabulkan. Dalam keadaan seperti itu, ia tidak mau berkompromi sedikit pun. Ia tetap tegas menyampaikan kebenaran (37:17-21).

Tuhan membenci dosa, namun Ia mengasihi umat-Nya yang berdosa, sehingga ia menghadirkan Yeremia sebagai teladan kita. Peran kenabian itu kini dipercayakan kepada kita. Marilah kita menunaikan peran tersebut dengan menjaga semangat hidup, serta bertekun menyuarakan dan melakukan kebenaran firman Tuhan di tengah komunitas pekerjaan maupun pergaulan, walaupun kita diabaikan, bahkan walaupun kita harus menghadapi bahaya. 

Galatia 6:1
“Saudara-saudara, kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani, harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan.”

God Bless you. 

Oleh: Pdt. Yabes Order.

Senin, 21 Agustus 2017

ANAK ALLAH

ANAK ALLAH  by. Pdt. Budijanto Tjoetjoe.

Dalam Alkitab kita akan jumpai perkataan “Anak Allah (A=huruf besar) dan anak Allah.” (a=huruf kecil). Istilah ini telah menimbulkan salah paham atau salah pengertian khususnya dari penganut agama lain. Mereka mengatakan: “orang-orang Kristen  menyebut Yesus sebagai Anak Allah, bukankah hal ini berarti Allah telah beranak atau melahirkan Yesus seperti halnya manusia? Bukanlah  Allah itu tidak beranak dan tidak diperanakkan?  "

Sabtu, 19 Agustus 2017

Dosa yang Menghancurkan

Bacaan: Ratapan 1

Kitab Ratapan dimulai dengan suatu ungkapan yang begitu memilukan, “Ah, betapa terpencilnya kota itu, yang dahulu ramai!” (1:1). Kota Yerusalem (yang juga disebut “Sion”) adalah ibu kota Kerajaan Israel (saat masih bersatu), dan kemudian menjadi ibu kota Kerajaan Yehuda di sebelah Selatan (setelah Kerajaan Israel pecah menjadi dua kerajaan).

Harus Sepasang: Tahu dan Taat

Bacaan Alkitab hari ini:
Yeremia 34

Idealnya, umat Allah tahu dan melakukan apa yang benar. Akan tetapi, praktiknya tidak selalu seperti itu. Sebagai contoh adalah perlakuan orang Yehuda terhadap budaknya. Saat kota Yerusalem yang terkepung mendekati kejatuhan (34:1-7), tiba-tiba raja dan penduduk Yerusalem sepakat untuk melaksanakan perjanjian melepaskan budak sesuai dengan hukum Taurat (34:8-10).

Jumat, 18 Agustus 2017

Sikap Elkana terhadap Hana

1 Samuel 1:5
Meskipun ia mengasihi Hana, ia memberikan kepada Hana hanya satu bagian, sebab TUHAN telah menutup kandungannya.

Pada terjemahan Bahasa Indonesia Sehari-hari
1 Samuel 1:5
Tetapi Hana diberinya sebagian saja sebab TUHAN tidak memberi anak kepadanya. Meskipun begitu Elkana sangat mencintai Hana.

Dari ayat ini Elkana terlihat sebagai suami berbuat tidak adil kepada Hana, dia hanya memberi Hana satu bagian karena Hana mandul. Walaupun memang dia mencintai Hana.

Hal ini berbeda jika kita melihat terjemahan bahasa lain:

Sabtu, 05 Agustus 2017

Yesus adalah Pokok Anggur yang Benar

Bahan: Yoh 15:1-3

Yesus adalah pokok anggur yang benar.

-Didalam Yesus ada kebenaran, diluar tidak ada kebenaran.

-Dalam pokok ada ranting, ranting yang harus dapat menghasilkan buah. Ranting yang tidak menghasilkan buah akan dipotong.

Sabtu, 29 Juli 2017

Kekuatan Doa

Mengapa kita beribadah kepada Tuhan?

1. Memuji Tuhan
Dalam pujian ada kuasa yang besar. Contoh: raja Yosafat

2. Mendengar firman Tuhan
Firman Tuhan adalah tuntunan agar manusia hidup sesuai kehendak Tuhan & iman semakin bertumbuh. Dalam iman dapat merasakan kuasa Tuhan, dalam iman ada ketaatan kepada Tuhan. Iman timbul dari pendengaran akan firman Tuhan

3. Berdoa
Doa adalah komunikasi dengan Tuhan. Dalam doa juga ada kekuatan yang besar. Dalam doa kita merasakan pengalaman pribadi dengan Allah.

Kekuatan doa:

Jumat, 21 Juli 2017

Teladan Sida-Sida

Bahan: Kis 8:26-40

Teladan sida-sida:

1. Mau Belajar Firman Tuhan

Sida-sida membaca kitab nabi Yesaya (28), membaca/mempelajari firman Tuhan sangat penting untuk:

A. dapat mengenal Allah lebih dalam.
- Mengenal lebih baik sehingga rasa takut akan Allah akan semakin besar.
- Tidak mengenal dengan baik berarti tidak bisa melakukan perintah Tuhan dengan baik lalu berbuat dosa.

Jumat, 14 Juli 2017

Kebahagiaan

Kebahagiaan adalah suatu keadaan yang baik yang diinginkan semua orang. Manusia mendapatkan kebahagiaan diantaranya saat: mendapatkan uang banyak, beroleh kedudukan tinggi, dipuja-puja banyak orang. Namun semuanya tidak membuat orang berbahagia.

Jumat, 07 Juli 2017

Mencari Jantung Hati

Mengapa manusia mencari? Karena membutuhkan sesuatu (Mencari pekerjaan-> membutuhkan penghasilan). Jantung hati, banyak orang menganggap jantung hati sebagai jodoh. Siapa jantung hati kita? Yesus. Kid 3:1-3 ayat ini menggambarkan hubungan antara suami dan istri yang melambangkan hubungan kita dan Tuhan karena kita adalah mempelai perempuan Tuhan.

Senin, 03 Juli 2017

JANGAN BERZINAH - Hukum Allah yang ke 7

JANGAN BERZINAH - Hukum Allah yang ke 7  (Kel. 20:14)*  by Pdt. Budijanto Tjoetjoe

I. Apakah Zinah itu?

1. Kehendak Allah adalah seorang suami memiliki satu isteri (Kej 2:24; Mrk. 10:6-9; I Tes. 4:3-4). 
Dalam zaman Perjanjian Baru (zaman anugerah/sekarang ini): 
a. Seorang suami memiliki  dua isteri adalah zinah.
b. Seorang isteri memiliki  dua suami adalah zinah. 
c. Suami melakukan hubungan seks dengan perempuan lain (yang bukan isterinya) adalah zinah. 
d. Isteri melakukan hubungan seks dengan laki-laki lain (yang bukan suaminya) adalah zinah.

2. Yang dipersatukan Allah tidak boleh diceraikan manusia (Mrk 10:9).
a. Seorang suami menceraikan isterinya lalu mengambil isteri lain lagi adalah zinah (Mrk 10:11).
b. Bercerai, lalu perempuan yg bercerai ini menikah dengan laki-laki lain adalah zinah (Mrk 10:12 ; I Kor 7:10-11).
c. Seorang laki-laki memperisteri perempuan yang telah diceraikan adalah zinah (Mat 5:32b).


II. Melihat ketentuan dalam Hukum Taurat.

1. Perempuan yang sudah bersuami/bertunangan lalu tidur dengan laki-laki lain di kota, maka keduanya berzinah (Ul 22:23-24).

2. Perempuan yang bersuami, diperkosa di padang, perempuan itu tidak berdosa, sedangkan laki-laki yang memperkosa itu berdosa (Ul 22:25-27).
►Apabila seorang perempuan diperkosa, maka laki-laki yang memperkosa harus menikah dengan perempuan yang diperkosanya itu, tetapi perempuan yang diperkosa tidak harus menikah dengan laki-laki yang memperkosanya. 

3. Laki-laki dan perempuan yang belum menikah melakukan hubungan seks, mereka HARUS menikah (Ul 22:28-29). 
►Apabila seorang laki laki dan perempuan sebelum menikah melakukan hubungan seks - Ini berarti tidak menghormati  Pernikahan. Keduanya HARUS segera menikah.    

_Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah_ (Ibr. 13:4).

III. Menikah lagi yang diijinkan Allah.

1. Apabila Isteri berbuat zinah (Mat 19:9) maka suami boleh menceraikannya dan suami boleh menikah lagi.   

2. Apabila suami berbuat zinah, maka isteri boleh bercerai. Apakah setelah bercerai karena suami zinah, isteri boleh menikah lagi? Mengenai hal ini ada 2 perbedaan pandangan dari para hamba Tuhan:
a. Pandangan ke satu:  Suami berzinah maka boleh bercerai dan isteri boleh menikah lagi.
b. Pandangan ke dua:  Suami berzinah maka boleh bercerai dan Isteri hanya boleh menikah lagi  setelah suami yang berbuat zinah itu meninggal dunia (I Kor 7:10-11; 39; Rm 7:1-3 ; I Tim 5:3-5).


Note: Saya sebagai hamba Tuhan, menganut pandangan ke dua.
Ada yang merasa bahwa pandangan kedua ini tidak adil. Bukankah ada kesetaraan laki-laki dan perempuan?  Harus kita ketahui bahwa sejak semula mengapa ada perempuan atau mengapa Tuhan menciptakan perempuan? _Sebab laki-laki tidak berasal dari perempuan, tetapi perempuan berasal dari laki-laki. Dan laki-laki tidak diciptakan karena perempuan, tetapi perempuan diciptakan karena laki-laki_ (I Kor. 11:8-9). Perempuan diciptakan karena laki-laki atau untuk laki-laki. Karena itu walaupun dari segi roh-nya, orang yang sudah dilahirbarukan menjadi manusia ciptaan baru tidak dibedakan laki-laki dan perempuan (Gal. 3:28), tetapi status badani dan status struktur kehidupan rohani dan pelayanan rohani tetap ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan.  Petunjuk Alkitab:  (Mat. 22:30; I Kor. 11:1-6; I Kor. 12:27-28; Ef. 5:22-23; Ef. 6:1-9; Kol. 3:18-25; 4:1; I Tes. 2:7-12; I Tim 1:2; Tit. 2:1-10; Flm. 1).


3. Apabila salah satu pasangan (suami atau isteri) meninggal dunia, maka boleh menikah lagi (Rm. 7:2-3; I Kor. 7:39).

IV. Zinah adalah dosa berat.

1. Berzinah adalah berdosa terhadap diri sendiri (I Kor 6:18).
2. Tubuh kita adalah bait Roh Kudus  (I Kor 6:19).
3. Berzinah adalah berdosa terhadap Allah/melanggar perintah Allah  (Kel 20:14; Yak. 2:10-11).  
Amin.

Sabtu, 01 Juli 2017

OHOLA dan OHOLIBA

*OHOLA dan OHOLIBA* by. Pdt. Budijanto Tjoetjoe.

Tuhan  seringkali  menunjukkan  atau  menggambarkan  keadaan   umat-Nya di Perjanjian lama dengan perbuatan simbolis (perlambangan). Salah satu perlambangan tentang keadaan umat Tuhan adalah perlambangan tentang dua orang perempuan, kakak beradik yaitu Ohola dan Oholiba (Yehezkiel. 23).  

Ohola adalah sang kakak, sedang Oholiba adalah sang Adik. Ohola menunjukkan Samaria (Kerajaan Israel/Utara) dan Oholiba adalah Yerusalem (Kerajaan Yehuda/selatan). Seperti kita ketahui bahwa kerajaan Israel pecah menjadi dua yaitu Kerajaan Israel/Utara dan Kerajaan Yehuda/selatan.

Tuhan memandang Umat-Nya seperti seorang isteri. Alkitab mengatakan: _“Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu”_ (Yes. 62:5).

Umat Tuhan sebagai isteri Tuhan haruslah setia kepada Tuhan sebagai suaminya. Apabila umat Tuhan sebagai isteri Tuhan tidak setia yaitu berpaling kepada allah-allah lain (berhala) atau bersandar kepada bangsa lain/musuh maka Tuhan sebagai suami memandangnya berzinah. Alkitab mengatakan: _“Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu. Janganlah engkau sampai mengadakan perjanjian dengan penduduk negeri itu; apabila mereka berzinah dengan mengikuti allah mereka dan mempersembahkan korban kepada allah mereka, maka mereka akan mengundang engkau dan engkau akan ikut makan korban sembelihan mereka”_ (Kel. 34:14-15).

Tuhan mengatakan bahwa umat-Nya telah bersundal sejak di Mesir.  Ohola yaitu Samaria/Kerajaan Israel/utara  telah berzinah karena tidak setia kepada Tuhan dan tidak lagi bersandar Tuhan sebagai suaminya malah menjalin hubungan dengan Asyur (Yeh. 23:1-10). Oholiba (Yerusalem/Kerajaan Yehuda/Selatan) persundalannya melebihi Ohola  (Samaria/Kerajaan Israel/utara). Yerusalem/kerajaan Yehuda malah menjalin hubungan lebih dalam dengan Asyur (Yeh. 23:11-34). Maka mereka akan menanggung akibat perbuatan mereka (Yeh. 23:35-37). Selain itu umat Tuhan juga telah menajiskan tempat kudus Tuhan dan tidak menguduskan hari Sabat (Yeh. 23:38). Tuhan mengatakan, bahwa Dia akan membalas cemburu-Nya, maka umat-Nya akan diserahkan ke dalam tangan musuh-musuh mereka (Yeh. 23:46-49).

Hubungan Tuhan Yesus dengan jemaat dilukiskan seperti suami dengan isteri (Ef. 5:22-27). Bukankah seorang isteri  harus setia kepada suaminya? Maka kalau jemaat tidak setia kepada Tuhan  yaitu berpaling dari Tuhan kepada allah-allah lain atau berhala atau dunia maka jemaat dipandangan Tuhan telah berzinah secara rohani.

Karena itu kita harus setia kepada Tuhan, jangan menyembah berhala, jangan memberhalakan sesuatu, jangan mencintai dunia, harus menguduskan hari Sabat, harus setia memegang kebenaran Tuhan (Kis. 11:23; II Kor. 11:3; Gal. 5:22; I Tim. 6:11).

Kalau kita setia kepada Tuhan maka Tuhan akan memperlakukan kita sebagaimana kesetiaan kita kepada-Nya. Alkitab mengatakan: _Terhadap orang yang setia Engkau berlaku setia, terhadap orang yang tidak bercela Engkau berlaku tidak bercela, terhadap orang yang suci Engkau berlaku suci, tetapi terhadap orang yang bengkok Engkau berlaku belat-belit_ (Mzm. 34:26-27).

Kalau kita tidak setia kepada Tuhan, Tuhan akan membiarkan kita, sehingga Iblis (musuh) akan menguasai/memperdaya kita dan kita akan menjadi musuh Tuhan.  _“Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.”_ (Yak. 4:4).

Tuhan menginginkan kita setia sampai akhir kepada-Nya. Tuhan pernah berfirman kepada jemaat di Smirna, agar mereka setia sampai mati. _“Jangan takut terhadap apa yang harus engkau derita! Sesungguhnya Iblis akan melemparkan beberapa orang dari antaramu ke dalam penjara supaya kamu dicobai dan kamu akan beroleh kesusahan selama sepuluh hari. Hendaklah engkau setia sampai mati, dan Aku akan mengaruniakan kepadamu mahkota kehidupan”_ (Wahyu 2:10).

Amin.

Sabtu, 03 Juni 2017

Berapa Orang yang Kerasukan Setan Menemui Yesus?

Post Kontradiksi akan menjelaskan Firman Tuhan yang sepertinya saling kontradiksi (berlawanan) tetapi sebenarnya tidak.

Berapa orang yang kerasukan setan menemui Yesus? (Mat. 8:28-34; Mrk. 5:1-20; Luk. 8:26-39)
by. Pdt. Budijanto Tjoetjoe.

Matius mencatat 2 orang yang kerasukan setan menemui Yesus di daerah orang Gadara.

"Setibanya di seberang, yaitu di daerah orang Gadara, datanglah dari pekuburan dua orang yang kerasukan setan menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu."
(Matius 8:28).

Markus dan Lukas mencatat 1 orang yang kerasukan setan menemui Yesus di daerah orang Gerasa. 

"Lalu sampailah mereka di seberang danau, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan menemui Dia."
(Markus 5:1-2).

"Lalu mendaratlah Yesus dan murid-murid-Nya di tanah orang Gerasa yang terletak di seberang Galilea. Setelah Yesus naik ke darat, datanglah seorang laki-laki dari kota itu menemui Dia; orang itu dirasuki oleh setan-setan dan sudah lama ia tidak berpakaian dan tidak tinggal dalam rumah, tetapi dalam pekuburan."
(Lukas 8:26-27).

Sabtu, 13 Mei 2017

Gereja dari Kitab Efesus Bagian 1

Efesus, Filipi, Kolose, Filemon adalah 4 surat yang ditulis Paulus saat dipenjara. Tema Utama dari surat-surat ini adalah:
  • Efesus: tentang Gereja
  • Filipi: sukacita dalam penderitaan
  • Kolose: Pengharapan dalam Penderitaan
  • Filemon: Permintaan Paulus agar Filemon mengampuni Onesimus
  1. Ef 1:22. Gereja adalah satu tubuh Kristus.
    • Gereja/Jemaat adalah tubuh, yang adalah kita dan Kristus adalah kepala. Tubuh harus tunduk kepada kepala, sehingga jemaat harus tunduk kepada Kristus. Jika tidak bisa tunduk, maka gereja bukan tubuh yang normal (seperti tubuh yang mengalami kelumpuhan).

Sabtu, 29 April 2017

Mamon, Anjing, dan Babi

1. Mamon (Mat 6:24): “Uang” diterjemahkan dari bahasa Yunani mamōna (“mammon”), merupakan bentuk penulisan lain dalam bahasa Aram māmônā (bentuk penekanan; “kekayaan”, “harta benda”). Akar kata istilah yang berasal dari bahasa Aram dan Ibrani ini (’mn) menunjukkan bahwa di dalamnya orang mendapatkan rasa percaya diri; dan hubungannya dengan uang dan kekayaan terbukti nyata dalam literatur Yahudi... dengan terang-terangan. Di sini, ia diwujudkan.
2. Anjing-anjing (Mat 7:6): “Anjing-anjing” di sini bukanlah binatang peliharaan manusia: dalam Alkitab, mereka biasanya adalah binatang-binatang liar, dihubungkan dengan kenajisan, diabaikan...
3. Babi (Mat 7:6): Babi bukan saja binatang yang najis, tetapi juga liar dan keji, mampu melakukan perbuatan buas terhadap seseorang.

Rabu, 26 April 2017

Mengelilingi Kota Yerikho

Yosua 6:3-4 ( TB )  Haruslah kamu mengelilingi kota itu, yakni semua prajurit harus mengedari kota itu sekali saja; demikianlah harus engkau perbuat enam hari lamanya, dan tujuh orang imam harus membawa tujuh sangkakala tanduk domba di depan tabut. Tetapi pada hari yang ketujuh, tujuh kali kamu harus mengelilingi kota itu sedang para imam meniup sangkakala.

Kenapa Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk mengelilingi kota Yerikho sehari sekali selama enam hari dan di hari ketujuh mengeliling sebanyak tujuh kali?

Jumat, 21 April 2017

Kebangkitan Yesus

Pendahuluan : tidaklah menjadi genap jika Yesus harus menderita didunia lalu mati diatas kayu salib tetapi tidak bangkit, maka Yesus tidak mau hal itu terjadi dan Dia benar benar menggenapinya dihari ketiga kematianNya Tuhan yesus bangkit.

Beberapa penggenapan

Selasa, 18 April 2017

Eli…Eli…Lama sabaktani

Pendahuluan : Banyak orang yang menjadi bingung ketika membaca/mendengar perkataan Yesus yang memanggil Allah “ Allahku…Allahku… mengapa Engkau meninggalkan aku…” lalu apa makna kata ini sebenarnya?
  • ·         Yesus mengutip kalimat tersebut dari Doa yang sering diucapkan oleh kalangan Yahudi disaat mengalami kedukaan yang berat ( Mzm 22 : 2 )
  • ·         Yesus bukan berteriak minta tolong dan berteriak karena putus asa

Yang menyebabkan Yesus mengucapkan kalimat tersebut adalah karena sebagai 100% manusia maka akan mengalami hal hal tersebut dibawah ini:

Selasa, 11 April 2017

Cerita Dusta Para Serdadu

Pendahuluan : Banyak cara dari iblis untuk menggagalkan rencana penyelamatan manusia termasuk memakai para ahli taurat,orang farisi atau para serdadu yang menjaga kubur Yesus (Mat 28:12-15)

Sekilas tentang pekerjaan si iblis

1. Iblis bapa segala dosa (Yoh 8:44)
2. Iblis menggerakkan orang untuk berdusta (1 Raj 22:22 ; Kis 5:3)
3. Nabi palsu dipakai untuk menyesatkan umat manusia (Mat 24:11 bdk Mat 18:7)

Bagaimana sikap kita ?

Kamis, 06 April 2017

Amanat Agung


Pendahuluan : Dalam kitab Markus 16 : 15 , Yesus memberi perintah “ Pergilah keseluruh Dunia…” senada dengan Matius 28 : 19 -20

Pengajaran penting yang harus direnungkan :

1.    Jadikan semua bangsa muridKu > Mat 28 : 19
Ø  Semua orang tanpa kecuali
Ø  Tidak ada pembedaan > Kis 10 : 34 – 36
Ø  Menjadi murid bukan pengikut > Yes 50 : 4

2.    Baptislah mereka

Sabtu, 18 Februari 2017

Orang Nazir

Orang Lewi ditunjuk untuk menjadi pelayan Tuhan namun dalam kitab Bilangan ada orang Nazir yang dapat juga menjadi pelayan Tuhan dari suku manapun. Nazir berasal dari bahasa Ibrani artinya mengasingkan diri, jadi orang nazir adalah orang merelakan diri untuk melayani Tuhan selama beberapa waktu atau seumur hidup. Contoh orang yang dikhususkan menjadi nazir sejak lahir: Samuel, Simson, Yohanes Pembaptis, Paulus juga mengambil sumpah menjadi nazir untuk melayani Tuhan.

Tuhan Yesus menjadi teladan untuk kita untuk menjadi orang nazir. Melalui baptisan air, kita telah menjadi orang Nazir untuk Allah. Namun orang nazir juga ada larangan-larangan:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...